by

Sudahkah Pemkab Minahasa Tegakan Aturan Prokes Menghadapi Varian Baru Corona B117 ? Paskah Natal & Menjelang Tahun Baru

Berita Minahasa, 30 Desember 2020

Kerinduan orang-orang tua bahkan semua umat untuk beribadah bersama di gedung gereja menyambut tahun baru 2021, setelah lebih dari 6 bulan terganggu pandemi Covid-19 bahkan ibadah hari Natal 25 desember 2020 masih juga dibatasi, kembali lagi harus menerima dibatasinya untuk ibadah akhir tahun serta tahun baru 2021.

Ibadah Natal (25/12/2020) Di Salah Satu Gereja di Minahasa
Ibadah Natal (25/12/2020) Di Salah Satu Gereja di Minahasa

Memang situasi pandemi belum berakhir bahkan sekarang muncul varian baru dari virus corona. Otoritas Kesehatan di Inggris belum lama ini mengumumkan adanya strain atau varian baru dari SARS-CoV-2, pemicu Covid-19.

Tentu menjadi perhatian serius semua pihak tidak hanya pemerintah tetapi juga seluruh elemen masyarakat untuk memperhatikan situasi yang berkembang saat ini, tidak ada alasan untuk longgar menerapkan protokol kesehatan hanya karena pandemi sudah hampir 1 tahun disekitar kita membuat seperti hal biasa saja.

Suasana Khidmat Ibadah Natal (25/12/2020)

Pantauan olnewsindomesia.com sejak Natal hingga kini keramaian masih berlangsung di beberapa daerah di Minahasa, seolah-olah pandemi telah berakhir.

Di Langowan khusunya pasar baru terlihat saat pagi hingga siang padat masyarakat berbelanja, dilanjutkan kemudian di pasar lama kawasan pertokoan amongena menjelang sore hingga malam penuh anak-anak hingga dewasa berbelanja aneka macam cemilan, kuliner, kembang api, petasan dan lainnya.

Suasana Natal Di Taman Cita Waya Langowan (Foto Diambil Tgl 26/12/2020)
Suasana Natal Di Taman Cita Waya Langowan (Foto Diambil Tgl 26/12/2020)

Hal inilah yang menimbulkan keprihatinan masyarakat diantaranya salah satu tokoh masyarakat Langowan yang ikut berjuang di masa kemerdekaan Indonesia, akhirnya bertanya-tanya apakah karena “kebebasan” masyarakat dalam berbelanja itu berdampak kepada dibatasinya umat untuk beribadah bersama di gedung Gereja.

Berdasarkan penuturan Dr. dr. Erlina Burhan, MSc, Sp. P (K). Ketua Pokja Infeksi PP Perhimpunan Dokter Paru Indonesia dalam wawancaranya di salah satu stasiun tv swasta, virus ini bermutasi di Inggris bahkan Singapura sudah menyatakan telah masuk dan kemampuan penularannya sangat tinggi maka terbayang betapa repotnya kita dengan transmisi yang makin mudah ini.

Masyarakat Ramai Berbelanja Disepanjang Jalan Raya Amongena (Foto Diambil Tgl 26/12/2020)
Masyarakat Ramai Berbelanja Disepanjang Jalan Raya Amongena (Foto Diambil Tgl 26/12/2020)

“Kemampuan menularnya 70% lebih banyak dibandingkan varian yang lain atau yang lama”, ujar dr. Erlina Burhan.

Masih kata dr. Erlina, “Prinsipnya melaksanakan protokol kesehatan tetap harus dijalankan karena walaupun virus bermutasi atau tidak bermutasi, virus tersebut tidak akan menular kepada kita bila semua masyarakat disiplin melindungi dirinya dengan memakai masker, mencuci tangan dan menjaga jarak.”

“Harus konsisten semuanya melakukan protokol kesehatan dari anak-anak hingga lansia, tidak boleh hanya sebagian yang melakukan sedangkan yang sebagian lagi tidak, karena bila tidak konsisten maka pandemi akan sulit diakhiri,” kata Dr. dr. Erlina Burhan, MSc, Sp. P (K).

Sedangkan Ketua Satgas Covid-19 Ikatan Dokter Indonesia ( IDI) Prof dr Zubairi Djoerban mengungkapkan bahwa penamaan B1.1.7 atau VUI 202012/01 adalah nama varian virus corona yang merebak di Inggris.

“VUI singkatan dari Variant Under Investigation (VUI) tahun 2020, bulan 12, varian 01,” ujar Prof. Zubairi

Harus menjadi perhatian bersama untuk diwaspadai karena beberapa bukti mengatakan strain virus baru ini lebih mudah serang atau menginfeksi anak-anak.

“Bukan karena virus tersebut secara khusus menargetkan anak-anak. Tetapi karena sekarang lebih sedikit yang bisa menghambat virus masuk ke sel,” kata Prof. Wendy Barclay dari Imperial College London.

Strain virus corona baru dikatakan lebih menular hingga 70 persen dibanding virus sebelumnya. Bahkan sebagian besar kasus baru Covid-19 di Inggris disebabkan oleh strain virus tersebut.

Harapan masyarakat termasuk penulis olnewsindonesia.com yang juga penyintas Covid-19 dengan nomor urut 917 di Prov. Sulut, semoga Pemerintah Kabupaten Minahasa menyambut malam tahun baru melalui Satgas Covid-19 yang ada mempersiapkan untuk antisipasi kerumunan masyarakat yang mungkin terjadi pada tengah malam.

Berkumpulnya masyarakat ditempat keramaian sangat mungkin terjadi karena beberapa rumah ibadah tidak melaksanakan ibadah akhir tahun pada detik-detik pergantian tahun, yang sebenarnya ibadah dapat juga mengurangi kerumunan di tempat keramaian tersebut atau di jalan-jalan raya dan pemukiman.

Kiranya Minahasa menjadi lebih baik di tahun 2021, karena adanya kesadaran yang tinggi dari Pemerintah hingga masyarakatnya yang selalu hidup berserah kepada Tuhan Yang Maha Esa.

 Arnold William Krikhoff

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.