by

Simdik….,Belajar Dari Pemkot Bandung..!

 

Oleh : Saut Marasi Manihuruk, S.Pd.
Kepala Sekolah SMPN 4 SatuAtap Pangururan

Samosir, OLNewsindonesia Kamis (31/05)

Saat berselancar dengan mesin pencari Google dengan “integrasi teknologi dalam pendidikan.pdf” ada buku manual tentang Sistem Informasi Manajemen Pendidikan Smart City ala Bandung. Tersirat sekilas bahwa mereka selangkah lebih maju dari pada daerah yang belum.

Sedikitnya, mereka sudah mengilhami apa yang dikatakan Socrates, bahwa rahasia perubahan itu terletak pada kegiatan membangun sesuatu yang baru dari cara-cara lama yang mungkin sudah tidak efektif dan efisien. Harapannya, ilham ini menularkan konsep secara vertikal maupun horizontal.

Praktisnya, masyarakat umum dapat mengakses layanan online, kinerja aparatur, Bandung Smart School, dan data terbuka. Dari segi akuntabilitas dan partisipasi, Dinas Pendidikan Kota Bandung telah mengorganisasikannya secara baik. Mereka sudah masuk ke ruang publik dengan daya lain yang terbarukan.

Foto : Guru bersama.anak didik, di SMP Negeri 4 Satu Atap Pangururan Samosir Sumatera Utara.
Foto : Guru bersama.anak didik, di SMP Negeri 4 Satu Atap Pangururan Samosir Sumatera Utara.

Secara konsep, ada pemikiran dan gagasan cerdas di dalamny, jika kita menelisiknya lebih jauh. Gagasan itu bagaimana sejatinya good governance itu telah mereka tunjukkan dari sistem informasi dan manajemen. Gagasan itu dapat dituangkan menjadi bentuk yang nyata dan ini bukanlah pekerjaan yang mudah.

Mungkin saja, sumber daya manusia di lingkaran penyampai ide dan gagasan itu adalah orang-orang yang cerdas yang dapat menangkap pesan pemimpinnya secara baik dalam membangun kota.

Bahkan orang tua diberi akun seperti layaknya layanan media sosial umumnya. Jelas ini bermakna penanaman rasa kepemilikan di kalangan pengguna jasa pendidikan di kota kembang itu. Ini adalah rangkaian yang hidup untuk memperoleh keseimbangan dalam pengelolaan pendidikan.

Dinas Pendidikan Kota Bandung akan dapat mengoptimalkan dirinya dengan otokritik yang positif dari warganya untuk kemajuan dan percepatan layanan pendidikan.

Untuk mewujudkan SIMDIK, bukanlah pekerjaan yang sulit jika dimulai dengan keinginan yang kuat dan dukungan para pihak yang terlibat langsung maupun tidak langsung. Jika terdapat orkestra pemahaman satu sama lain, ini akan mudah karena memang hanya tinggal menyewa orang tepat untuk mengerjakan itu.

Adakah ini akan jadi masalah ketika dilakukan di daerah kita? Ya, pasti ada faktor teknis dan non teknis, namun semua itu akan dapat dilalui dengan dukungan banyak pihak.

Belajar dari Kota Bandung saat menginspirasi kita untuk mengembangkan ide dan gagasan kita secara online sebagai bentuk kreativitas dan inovasi atas apa yang kita lakukan untuk satu daya layan yang dapat memuaskan pengguna jasa pendidikan.

Sejatinya, orang-orang yang berpikiran maju akan tetap mencoba terobosan-terobosan baru dalam mengelola pendidikan yang tetap mengacu kepada Standar Pelayanan Minimal (SPM) menuju SNP dan bahkan mungkin sampai ke standar internasional?

Untuk itu, orang-orang yang maju pikirannya akan tetap beradaptasi dengan apa pun itu namanya untuk membuat perubahan-perubahan yang lebih baik pada masa yang akan datang dan itu semua untuk kemaslahatan bersama.

Belajar dari Kota Bandung sedikitnya dapat menginspirasi kita untuk mengembangkan tatanan berkomunikasi secara daring di abad ke-21 ini dengan mencamkan bahwa perubahan itu tetap sifatnya, namun orang yang menyikapi dan melakukan perubahan itulah yang akan menikmati dampak penyertanya. Atau sebaliknya, jika kita tidak berubah, maka perubahan itu akan menelan kita? Semoga tidak … !

(JuntakStar)

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.