Lembang OLNewsIndonesia. Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin meminta semua pejabat di Kemenag memiliki kedekatan dengan bawahan di masing-masing unitnya. Kedekatan dimaksud bukan hanya secara emosional, tapi juga kedekatan personal, memiliki kesamaan rasa akan makna tugas, dan kemampuan memotivasi sampai level paling bawah.
“Pemaknaan akan tugas dan tanggung jawab di masing-masing unit perlu dimotivasikan pimpinan sampai ke level paling bawah” ungkap Menag pada Rapat Pimpinan Terbatas Kementerian Agama di Lembang, Jawa Barat (Jumat, 12/1).
Menag mendorong pimpinan Kemenag agar tidak kehilangan pemaknaan atas kehadiran diri dalam menjalankan tugas. Menurut mantan Wakil Ketua MPR ini semangat kerja bawahan akan meningkat jika ada pemaknaan yang benar akan kerja. Dalam konteks Kemenag, ada kata ikhlas yang kontekstual.
“Bagi pimpinan, kerja bukan lagi soal materi, tapi pada niat dan kepuasan akan hasil kerja. Jadi lebih substantif. Di situlah pentingnya soal kemampuan untuk terus belajar dan memahami bidang kerja masing-masing,” tegasnya di hadapan pejabat Eselon I dan II Kemenag.
Dalam kesempatan yang sama, putra Kiai Saifuddin Zuhri ini menyinggung model kepemimpinan (leadership) di birokrasi yang sering dimaknai hanya kepada bawahan. Padahal, katanya lebih lanjut, memimpin harusnya juga bisa mempengaruhi ke samping (kolega dan antar unit) dan ke atasan.
“Memimpin itu kemampuan memengaruhi agar sesuai dengan aturan yang disepakati. Atasan juga perlu dipimpin. Pejabat jangan hanya minta arahan atau petunjuk kepada atasan. Tapi juga memimpin atasan dalam bentuk memberi masukan, pendapat, input, memberi solusi, menyampaikan risiko yang mungkin timbul, dan sebagainya. Itu namanya kepemimpinan situasional”, terangnya.
Rapat Pimpinan Terbatas berlangsung 12-13 Januari 2018 dihadiri oleh seluruh pejabat Eselon I Kemenag, staf khusus dan staf ahli, serta beberapa pejabat Eselon II terkait. Selain membahas evaluasi program 2017, Rapim juga mendiskusikan program prioritas dan unggulan 2018, serta penyiapan bahan Rakernas Kemenag.
Source: Kemenag