by

Pengerjaan Proyek Rehabilitasi Drainase Jalan Udara Jadi Sorotan Warga Berastagi

Berita Karo.Olnewsindonesia,Rabu(07/11)

Proyek pengerjaan rehabilitasi saluran Drainase Gundaling II, yang berada di jala Udara, Kecamatan Berastagi,Kabupaten Karo menjadi perhatian masyarakat yang melintasi nya begitu pula warga setempat. Pasalnya, proyek usulan dari Dinas Sumber Daya Air Propinsi Sumatra Utara itu diduga dikerjakan secara asal jadi.

Salah satu warga sekitar Pak B. Sembiring , saat di jumpai Rabu sore di lokasi menyebutkan pengerjaan saluran air tersebut seperti asal jadi yang terkesan setengah-setengah. Karena baru beberapa hari selesai diperbaiki, sudah rusak dan banyak yang terlihat berlubang,serta semen penutup juga terlihat sudah dalam kondisi retak retak,”ucapnya.

Lain halnya dengan D. Sembiring (42) yang setiap hari nya melintasi jalan tersebut mengatakan ke crew Olnewsindonesia pengerjaanya saya rasa masih jauh seperti yang diharapkan , seharusnya pengecoran pun harus menggunakan air yang layak pakai dan pengerjaanya pun maunya di kondisi cuaca yang baik, bukan saat hujan turun yang pekerjanya terus mengaduk semen, ” ujarnya penuh heran.

Ditambahkannya lagi, pengerjaan tersebut di lakukan pada saat hujan dan air campuran semen pun di gunakan pakai air comberan atau air paret . Bahkan adukan semenya pun masih jauh yang diharapkan dan pembutan Drinase yang ada di kelurahan Gundaling II ini di duga asal jadi saja, ” jelasnya.

Ket foto  : tampak pekerja proyek Rehabilitasi sedang melakukan pengadukan semen
Ket foto : tampak pekerja proyek Rehabilitasi sedang melakukan pengadukan semen

Menurut Salah satu tokoh pemuda, J, Purba, ” seharusnya sepengetahuan saya kalau pengerjaan Drenase harus menggunakan , air untuk adukan beton dan perawatan beton harus bersih , bebas dari bahan – bahan yang merusak campuran yang mempengaruhi daya lekat semen , seperti asam dan garam . Bahan – bahan tersebut diatas harus mendapat persetujuan dari si Pemborong, ” ujarnya.

Bahkan pengorekanya pun di gunakan dengan manual atau pakai cangkol . Pada hal di dalam perjanjian , pengerjannya harus memakai , Dump Truck Theodolite / water pass , Kereta Sorong , Concrete Mixer dan Pompa Air , tapi terlihat di lapangan , keseluruhan alat alat tersebut tidak kelihatan,”jelasnya.

Sementara amatan crew , pengerjanya pun di duga asal asalan , bahkan terlihat pengorekanya pun di cangkol pakai manual bahkan materialnya pun di buang ke badan jalan tanpa memikirkan keselamatan pengendara . Dan pengorekan paret tersebut pun kuat dugaan tanpa di ukur.

Menyikapi hal tersebut ketika di konfirmasi wartawan terkait proyek tersebut , salah satu anggota DPRD Karo dari Fraksi Partai Demokrat Jidin Ginting SH mengatakan lewat WhatsApp nya mengatakan, ” Intinya sampai sejauh mana permasalahannya saya belum memahami . Hanya saja saya selaku wakil rakyat sangat mengharapkan agar proyek itu di kerjakan sebaik mungkin dan tepat waktu agar masyarakat dapat menikmati pembangunan itu,  serta kita sangat mengharapkan pengerjaanya jangan sampai terganggu para pengguna jalan, ‘harapnya.

( David )

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.