Cacat Fisik dan Mental Mereka Tetap Punya Cita Cita Dan Berharap Pemerintah Memperdulikannya.

Berita Tanah Karo, Online News Indonesia, Sabtu (5/10)

Sungguh miris..! sejak lahir Sampit Ginting (39), Srita br Ginting (30), Lestri br Ginting (27) Laura br Ginting (18) merupakan penderita cacat fisik dan mental yang butuh perhatian khusus. Tampak saat ditemui Cre Olnewsindonesia.com pada Jum’at (04/10) 2019 sekira pukul 11.30 WIB ketika mereka bersama orang tua sedang mengurus KTP (Kartu Tanda Penduduk ) di Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Kabupaten Karo di Kabanjahe dengan berjalan kedua tangannya menyentuh tanah.

Sampit Ginting warga Desa Kidupen Kecamatan Juhar Kabupaten Karo yang memiliki cacat fisik saat mendatangi Kantor Disdukcapil Kabanjahe untuk mengurus KTP (Gambar Diambil Jumat, 04/10 - 2019)
Sampit Ginting warga Desa Kidupen Kecamatan Juhar Kabupaten Karo yang memiliki cacat fisik saat mendatangi Kantor Disdukcapil Kabanjahe untuk mengurus KTP (Gambar Diambil Jumat, 04/10 – 2019)

Ia…., mereka semua adalah warga Desa Kidupen Kecamatan Juhar Kabupaten Karo, yang tampak semangat mendatangi Kantor Disdukcapil tersebut. Begitu sampai di kantor Disdukcapil, pegawai melihat kehadiran mereka sehingga petugas langsung memberikan pelayanan terbaik,tanpa harus menunggu antrian.

Crew Olnewsindonesia.com saat menyambangi mereka dan mengajak ngobrol, dan dalam obrolan santai tersebut ada yang menarik dari mereka dimana Sampit Dan Lestri keduanya mengakui punya keahlian memainkan alat musik Keyboard dan Gitar . Keduanya mengatakan sangat berharap bisa belajar mendalami alat musik Keyboard dan Gitar agar bisa digunakan untuk jadi pekerjaan rutin setiap hari.

“Saya sangat berharap ada mau yang membantu kami untuk belajar musik,karena saya ingin sekali membahagiakan orang tua, “tutur Sampit penuh harap.”Saya sedih sekali dengan keadaan saya ini dan ingin membalas budi orang tua saya yang telah merawat saya semenjak kecil,semoga kelak dengan bisa mencari rezeki dengan bermain musik saya bisa membantu orang tua”,tuturnya sembari sesekali meneteskan air mata.

Demikian juga Lestri yang punya keinginan besar untuk menyalurkan bakatnya bermain alat musik Gitar ,berharap sekali punya kesempatan bisa bermain Gitar sehingga kelak bisa di jadikan sebagai bekal untuk mencari penghasilan.”Saya ingin menyenangkan orang tua saya dengan bakat yang saya miliki, “katanya penuh semangat.

Berbeda halnya dengan Srita br Ginting dan Laura br Ginting yang mengalami cacat mental ini saat bersama orang tuanya Rendah Br Karo dan Berta Br Sembiring berharap agar ada bantuan dari pemerintah melalui dinas terkait walau dalam bentuk apapun.”Kami selaku orang tua sangat berharap agar anak anak kami mendapat perhatian dari Pemerintah, “padahal sudah beberapa kali Perangkat Desa datang meminta data anak kami untuk mendapatkan bantuan,tapi sampai saat ini belum ada yang terealisasi,” terang Berta Br Sembiring dengan wajah sedih.

Ibu Laura yang mendampingi anak nya tersebut terlahir normal selayaknya Orang Tua pada umumnya,yang mengatakan,”saya sedih jika Laura meminta untuk sekolah, karena keseharian nya hanya dirumah saja terus tanpa aktivitas sedangkan saya tidak punya biaya untuk menyokalahkannya di Sekolah Luar Biasa, ini sangat menyakitkan bagi saya selaku orang tua, “kata ibu yang kesehariannya hanya sebagai petani biasa ini dengan penuh harap.

(Rossi – David)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *