Berita Tanah Karo.Olnewsindonesia,Senin(23/07)
Air Terjun Sikulikap salah satu tempat tujuan wisata di dataran tinggi Karo yang berada di sebelah bawah lokasi Penatapen (Pembakaran jagung) desa Doulu Pasar , Berastagi Kabupaten Karo , yang berbatasan dengan Kabupaten Deli serdang Sumatera Utara.
Untuk menuju lokasi air terjun Sikulikap , harus berjalan menyusuri anak tangga yang berjarak lebih kurang 1(satu) kilometer dari pintu masuk dan memakan waktu lebih kurang 15 menit dengan berjalan kaki mencapai lokasi air terjun Sikulikap. Selama di perjalan , kita akan menyaksikan pemandangan hutan yang masih asri dengan udaranya yang sejuk dan tak jarang kita jumpai satwa /bintang liar seperti monyet,orang hutan ,juga berbagai jenis burung hutan dan binatang lainnya.
Air Terjun Sikulikap memiliki ketinggian berkisar 30 m dan di kelilingi batu cadas,menambah ciri khas ke eksotisan alam Sikulikap ini .
Pada minggu (21/07/2018) kemarin Awak media beserta Tim mencoba untuk menelusuri kawasan objek wisata Air terjun Sikulikap ,namun sangat di sayangkan perjalan ini terganggu akibat banyak nya pepohonan dan dahan ranting kayu yang membentang di jalan ,begitu juga semak belukar yang hampir seluruhnya telah menutupi badan jalan (anak tangga) sehingga menyulitkan bagi kami untuk melintas.
Dan bukan itu saja ,perjalanan kami juga terhenti setelah tinggal 100m untuk menuju lokasi ,akibat adanya badan jalan yang telah terputus oleh tanah longsor sepanjang lebih kurang 15m, yang mana kejadian tanah longsor tersebut sudah hampir 2 tahun yang lalu , namun hingga kini belum ada terlihat tanda tanda perbaikan dari Pemerintah daerah Karo atau dari Dinas terkait ,sehingga memaksa kami memilih jalur alternative lain yang jarak nya bertambah jauh dari jalur biasa untuk menuju lokasi air terjun Sikulikap.
Menurut tanggapan salah seorang pengunjung obyek wisata air terjun Sikulikap, Maykhel exfander (30) wisatawan asal kota Medan kepada wartawan mengatakan, “ kami sangat menyangkan lokasi ini sudah tidak tertata juga tampak tak ada perhatian dan minimnya perawatan oleh instansi Pemerintah karo, padahal kalau memang benar benar ditata rapi dan di benahi ,pasti banyak pengujung wisatawan lokal atau turis asing yang berminat kesini menikmati pesona air terjun. Walau pun di kenakan biaya untuk retrebusi ,menurut saya hal yang wajar saja bang ,tapi kalau seperti ini keadaannya disini ,walau di geratiskan biaya masuk, saya rasa wisatawan pasti kapok lah untuk berkunjung …bang, “ ujar Maychel ke awak media penuh kecewa.
Sementara itu menurut pendapat salah seorang Pemerhati Pariwisata di tanah Karo Julius S Sembiring Pelawi (28) warga Desa Tiga panah ,terkait situasi dan kondisi Daerah Tujuan Wisata (DTW) Air Terjun sikulikap tersebut, “ sangat prihatin dan kecewa atas ke tidak pedulian Dinas Pariwisata Karo untuk membenahi nya ,mengingat lokasi air terjun tersebut punya potensi alam yang layak untuk ‘dijual’ dan dipromosikan kembali agar kunjungan wisatawan lokal maupun wisatawan asing meningkat dan dapat menambah income bagi masyarakat setempat dan dapat menambah Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari sektor Pariwisata.
Lanjutnya, kalau memang pihak Pemerintah tak sanggup dalam pengelolaannya ,hendaknya melibatkan pihak ketiga atau pihak swasta sebagai investor dari pada di biarkan terbengkalai begitu saja tanpa ada upaya untuk membenahi obyek wisata tersebut ,“ pungkasnya.
Semoga kedepan ada perubahan yang berarti semoga Dinas terkait cq. Dinas Pariwisata Karo segera bangun dari tidur panjangnya nya.
(David )