by

Mulyadi Tantang Ridwan Kamil di Pilgub Jabar

Jawabarat, OLNEWS INDONESIA.

Selain nama Ridwan Kamil yang sudah dipastikan maju dalam perebutan kursi Gubernur Jabar pada 2018, nama kandidat lain yang sudah muncul ke permukaan adalah Mulyadi yang merupakan Ketua DPW Gerindra Jawa Barat. Mulyadi dipastikan maju sebagai bakal calon Gubernur setelah mendapat rekomendasi dari seluruh pengurus Gerindra tingkat kabupaten/kota se-Jawa Barat. Rekomendasi tersebut sekaligus memastikan Gerindra bakal mendukung calon gubernur dari kader internal partai pada pilkada Jawa Barat.

“Ini amanat dari DPP dan DPC se Jawa Barat yang merekomendasikan saya untuk maju dalam Pilkada Jabar 2018, jadi saya harus jalankan amanat dan perintah dari partai,” kata Mulyadi.
Menurutnya, pilihan Gerindra untuk mengusung kandidat dari kader internal partai tidak lepas dari pengalaman beberapa pelaksanaan pilkada. Dimana ketika calon eksternal yang diusung oleh Gerindra menjadi pemenang, mereka justeru melupakan dan meninggalkan Gerindra sebagai Partai yang membesarkan mereka.
“Kalau kemarin Ridwan Kamil mau menjadi kader partai kemungkinan besar Gerindra akan mendukung beliau. Tetapi yang bersangkutan tidak bersedia,” tukasnya.
Mulyadi mengaku siap bersaing dengan kandidat lain yang digadang-gadang bakal meramaikan bursa pilkada jabar seperti Dedi Mizwar, Dede Yusuf, Dedi Mulyadi hingga Ridwan Kamil.
“Tingkat popularitas bukan jaminan dalam pilkada jabar. Karena kultur masyarakat jabar sangat berbeda dengan jakarta. Jadi segala kemungkinan masih bisa terjadi. Untuk itu saya akan terus bersosialisasi kepada warga Jawa Barst,” ujar Mulyadi.
Terkait siapa yang akan menjadi lawan berat dalam pilkada jabar nanti, Mulyadi menegaskan jika setiap kandidat yang bakal maju dalam pilkada jabar memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Selain elektabilitas, kinerja mesin partai dalam mengkampanyekan dan memperkenalkan kandidat kepada masyarakat juga memiliki peranan yang sangat besar.
“Popularitas tinggi jika tidak diimbangi dengan kinerja mesin partai juga tidak akan maksimal. Jadi tidak ada jaminan popularitas seorang kandidat akan memenangkan pilkada,” tegasnya.
Sementara untuk proses koalisi dengan partai lain guna memuluskan pencalonan dirinya maju dalam pilkada Jabar, Mulyadi mengaku sedang melakukan komunikasi politik dengan pengurus partai lain di tingkat jabar maupun pusat. Ia berharap, koalisi di pilkada DKI Jakarta dapat diteruskan di Pilkada Jabar.
“Koalisi dengan PKS di pilkada DKI jadi momentum dan modal awal membangun koalisi di pilkada jabar. Apalagi bagi Gerindra, PKS bukan lagi sekedar rekan koalisi tetapi sudah seperti sekutu. Jadi kita harapkan ada koalisi permanen untuk pilkada tingkat kota/kabupaten, provinsi hingga pemilhan presiden nanti,” tandasnya. (RED)

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.