Subang,Olnewsindinesia,Rabu(24/01)
Problema dunia pendidikan khususnya di Kabupaten Subang tak hanya terjadi di tingkat sekolah dasar (SD) atau Madrasah Ibtidaiyah (MI). Karena minimnya jumlah siswa, juga terjadi di tingkat SMA.
Sekolah Menengah Atas Langlang Buana salah satu sekolah yang pernah jadi sekolah yang diminati pelajar terancam tutup karena kekurangan siswa.
SMA Langlangbuana berdiri pada tanggal 20 Desember 1980 lalu. Yang bangunan sekolah barunya Sejak saat itu di resmikan langsung oleh Kapolda Jabar.SMA yang mampu menampung mencapai 300 siswa namun sekarang mengalami penurunan drastis.
Saat ini SMA yang di bawah kepemimpinan Drs. Agus Susilo total siswa SMA Langlangbuana mempunyai 15 orang siswa.
“jumlah siswa baru yang semakin menurun sejak beberapa tahun terakhir membuat kami untuk di ganti menjadi SMK Langlangbuana,Karena Sekolah menengah kejuruan diharapkan dapat menambah jumlah siswa,Mudah – mudahan kalau pergantian nama ini di ijinkan oleh pihak yayasan Sekolah ini bisa di lirik kembali oleh siswa – siswi serta membenahi Stuktur kepengurusan dan manajemen di Sekolah.” Tutur Drs Agus
Beliau juga menambahkan bahwa sampai sejauh mana pihak yayasan tetap berperan aktif baik moril maupun materil dalam permasalahan yang di alami SMA Langlang Buana.
Lebih lanjut kepsek mengatakan”membenahi sekolah dengan jumlah siswa yang cukup sedikit bukan hal yang mudah,Apalagi berbenah sarana dan prasarana, termasuk meningkatkan kinerja guru memerlukan anggaran yang tidak sedikit dan kami tidak mau melibatkan pihak lain atau donatur yang pasti kalau ada maunya malah tidak bagus untuk sebuah namamya lembaga pendidikan.”
Dampak minimnya siswa itu meluas. Hampir setiap bulannya arus kas keuangan minus hingga Rp.2 juta. Sampai Rp.3 juta,Mau tidak mau kami secara sukarela menggunakan uang sendiri untuk menutupi itu ungkap Agus.
(Gerry )
