Bupati Samosir Minta Pemilik KJA Cuci Net

Berita Samosir, OLNewsindonesia Jum’at(24/08)

Sehubungan dengan banyaknya ikan mati di KJA (Kerambah Jala Apung) milik masyarakat di dusun I Kelurahan Pintu Sona kecamatan Pangururan, Bupati Samosir Rapidin Simbolon MM meminta pemilik KJA untuk menjemur Net (jala).Hal ini dihimbaunya kepada pemilik KJA yang ikan nya mati.

Bupati Samosir, Drs.Rapidin Simbolon MM, saat dikonfirmasi perihal perubahan cuaca di Samosir
Bupati Samosir, Drs.Rapidin Simbolon MM, saat dikonfirmasi perihal perubahan cuaca di Samosir

Katanya, penyebab lain adalah akibat tingginya kepadatan populasi ikan dalam kotak KJA. Kondisi ini mengganggu sirkulasi oksigen yg mengakibatkan kurangnya pasokan oksigen dan menyebabkan kematian ikan.

Selain kekurangan oksigen, Dia menyebut hal ini terjadi akibat cuaca kencang yang serta berpengaruh terhadap perbedaan suhu air dipermukaan dan di dasar danau.

“Ini juga karena pergerakan massa air secara vertikal (up welling) membawa nutrien dan partikel dari dasar perairan yg membuat pasokan oksigen untuk ikan menjadi berkurang,”sebutnya.

Kemudian, di samping itu lokasi KJA tersebut terlalu dangkal diakibatkan surutnya air danau toba dan dasar perairan berlumpur.

Berikut tindakan yang sudah dilakukan oleh Pemkab Samosir pasca jutaan ekor ikan KJA mati milik masyarakat Pintusona Samosir, yakni :

1. Bupati Samosir beserta SKPD terkait, TNI dan POLRI telah melakukan kunjungan lapangan untuk meninjau lokasi kejadian.

2. Bupati Samosir menginstruksikan agar dilakukan evakuasi ikan yg mati dari KJA dan mengubur di darat dengan menggunakan alat berat (Escavator) dan dibantu oleh SKPD terkait seperti Satpol PP, Dinas Lingkungan Hidup, Dinas Pertanian, BPBD, Kecamatan Pangururan Pintu Sona dan masyarakat sekitar.

3. Saat ini Dinas Pertanian telah membawa sample berupa ikan,air dan pakan untuk diteliti di laboratorium medan untuk memastikan secara ilmiah apa penyebab kematian ikan tersebut.

Dia juga meminta kepada masyarakat pemilik KJA dihimbau agar mengosongkan KJA minimal 2 bulan dan mencuci net dan semua peralatannya agar situasi normal kembali, pungkasnya.

(JuntakStar)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *