Berita Bogor, Media Olnews Indonesia, Sabtu (23/11/2019)
Belum tiga bulan menjabat, Direksi PD Pasar Tohaga mengalihkan fokus usaha ke sektor perparkiran, yaitu mengelola lahan parkir di areal Pasar Cibinong.
Berdasarkan penelusuran Bogortimes, potensi dana parkir di wilayah strategis ini setiap bulannya ditaksir lebih dari Rp.450 juta atau Rp.5,4 Miliar pertahun.
Aktivitas senyap Direksi ini tak pelak memunculkan pertanyaan publik, kenapa Direksi baru yang mestinya membenahi carut-marut masalah pasar tradisional di Kabupaten Bogor malah tergiur untuk mengelola parkir Pasar Cibinong. Terlebih lagi, pasar-pasar lain pengelolaannya diserahkan kepada pihak swasta, seperti pasar Cigombong baru-baru ini penetapan pengelola parkirnya tanpa melalui lelang terbuka.
Menyikapi hal itu, Ketua Koalisi Masyarakat Bersih Pemantau Pemerintahan dan Pembangunan (KMBP3) Coky Pasaribu, memberikan acungan jempol atas perubahan visi misi direksi PD Pasar Tohaga dari upaya membenahi persoalan di lingkup pasar menjadi pengelola parkiran pasar. Hanya saja, Coky mewanti-wanti agar PD Pasar Tohaga bersikap transparan.
“Misalnya, membuka potensi dana parkir yang bisa dipungut dan berapa realisasinya. Kemudian sebelum pelaksanaan PD Pasar juga harus melaporkan hal ini ke DPRD dan Pemkab, yaitu untuk memastikan pengelolaan serta penerimaan dana parkir di tengah jalan ini berpengaruh atau tidak terhadap APBD,” jelas Coky kepada wartawan di Cibinong, Minggu (24/11/19).
Ditambahkannya, PD Pasar juga tak boleh terkesan pilih kasih atau tebang pilih, kedepan parkiran semua pasar harus dikelola oleh PD Pasar, dan hal itu harus diikuti dengan perubahan nama badan usaha, dari PD Pasar Tohaga menjadi PD Perparkiran Tohaga. “Ya sekalian saja rubah badan usahanya, Bupati saya kira bisa mempertimbangkan hal ini,” ujar Coky.
Meski demikian, Coky mengkritisi kepemimpinan Haris Setiawan yang sampai saat ini belum mempublikasikan apa saja program mereka dalam upaya membenahi masalah-masalah di Pasar. “Apa saja rencana direksi untuk mengatasi masalah sepinya sejumlah pasar, kesemrawutan di pasar Leuwiliang, Cisarua, Bojong Gede dan lain-lain? Belum ada,” imbuhnya.
Malahan, tambah Coky, yang muncul niat Direksi PD Pasar menjadi pengelola parkir. “Padahal banyak sekali permasalahan tapi kok malah prioritas soal parkiran? Coba kita lihat soal penataan aset, soal kekumuhan dan sepinya pengunjung pasar. Mestinya Direksi PD Pasar membuat inovasi untuk mengatasi masalah, bukan malah mengurusi parkiran yang selama ini sudah berjalan dengan pihak ketiga,” paparnya.
Oleh karena itu, Coky mengharapkan Bupati Ade Yasin dan DPRD mengevaluasi keputusan serta kebijakan Direksi di luar dari visi misi sewaktu seleksi calon Direksi. Menurutnya lagi, ketegasan Bupati dan DPRD sangatlah penting guna mengantisipasi melencengnya komitmen Direksi yang bisa mengakibatkan upaya menjadikan PD Pasar Tohaga maju dan berkembang mengalami kegagalan.