Berita Samosir, OLNewsindonesia,Minggu (15/09)
Walden Hood Sinaga, Putra Asli Samosir beberapa minggu terakhir terlihat melakukan kunjungan ke berbagai daerah di Kabupaten Samosir. Bakal Calon Bupati Samosir ini pun telah mendirikan beberapa baliho di berbagai tempat strategis.
Kepada wartawan, Jumat (13/09/2019) di Pangururan, Walden Hood mengatakan dirinya sengaja berkunjung ke berbagai daerah di Samosir dengan tujuan untuk menyapa dan bersilahturahmi dengan masyarakat samosir.
Menurutnya, melalui silahturahmi tadi akan ada interaksi dialogis antara dirinya dengan warga. “Tatap muka itu yang memungkinkan saya dapat berinteraksi dengan warga. Dengan berinteraksi melalui tanya-jawab, saya menjadi bisa melihat dan mengalami tentang situasi yang terjadi,” tutur Walden.
Kegiatan ini katanya, telah dilakukan sejak hari Minggu tanggal 11 Agustus yang lalu. Walden mengatakan, mengawali kunjungannya, dia menyambangi kediaman Pomparan Op. Palti Raja Sinaga.
Menurutnya, dalam sejarah Keluarga Besar Op. Toga Sinaga, Op. Palti Raja adalah Putra Sulung dari Op. Pande Sinaga. Sementara Op, Pande Sinaga adalah putra sulung dari Op. Bonor Sinaga.
Ada pun Op. Bonor Sinaga adalah putra sulung dari Op. Toga Sinaga. Dengan silsilah sejarah tersebut, maka Op. Palti Sinaga adalah Raja Jolo dari Keluarga Besar Pomparan Op. Toga Sinaga.
“Dari situlah saya kenapa kegiatan awal dilaksanakan di kediaman Op. Palti Raja Sinaga, Desa Gorat Pallombuan Palipi, Samosir ?” ujarnya.
“Saya adalah bagian dari Bangso Batak dari turunan Op. Toga Sinaga. Sesuai tradisi budaya yang berlangsung secara terus-menurus dimana Raja Jolo adalah sebagai uluan dan pengganti ayah, maka saya tidak mungkin untuk tidak melakukan tradisi tersebut, sehubungan dengan adanya rencana saya untuk ikut manghobasi, mambahen nauli-nadenggan tu bonapasogit (melayani dan memberikan yang terbaik bagi kampung halaman) kita ini,†tambah Walden Hood Sinaga.
Sosok Pemimpin Baru……
Disinggung tentang intensitas dirinya menemui dan menyapa warga ada kaitan dengan popularitas, Walden Hood tidak membantah. Dirinya menyebut hal itu adalah bagian dari strategi dan disebut sebagai Marketing Mix.
“Sebagus apa dan sebaik apa pun sebuah produk, tapi tanpa khalayak ramai mengetahuinya, tentu akan sia-sia. Jadi bagaimana cara orang mengetahui dan menilai. Kira-kira seperti itu,” katanya.
Dirinya pun bercerita bila dirinya merupakan kelahiran Singkam Limbong Sianjur Mula-mula, lalu cerita pendidikan SD-SMP-nya di tanah kelahiranya Singkam Limbong, melanjutkan pendidikan di SMAN 1 Pangururan dan menyelesaikan pendidikan tinggi di Sospol USU hingga pergi merantau ke Tanah Papua dan berkarir sebagai ASN di Kabupaten Jayawijaya.
Menduduki jabatan strategis di Papua bukanlah hal yang mudah. Walden Hood Sinaga selama berkarir di Tanah Papua ternyata mampu menduduki posisi Kepala Dinas Pendidikan. Hal ini tidak terlepas dari suatu keistimewaan tersendiri dalam sosok kepribadiannya.
Menutup Cerita Lama…..
Dalam melakukan pengenalan dirinya selama lebih satu bulan, Walden Hood Sinaga selalu dihadapkan kepada realita sebuah cerita lama, yaitu tentang kisah politik lama yang pernah terjadi pada pilkada sebelumnya di Samosir.
“Jelas do, dang lari malam muse (jelasnya, tidak lari malam lagi),” sepenggal pertanyaan yang kerap didengarnya ketika melakukan kunjungan.
Tentu ada rasa miris dalam hati Walden Hood ketika mendengar hal tersebut.
“Itu adalah ‘luka politik’, dan itu harus disembuhkan,” kata Walden Hood.
“Sebagai bagian marga Sinaga, saya tidak menampik fakta tersebut. Maka untuk itu, saya berkewajiban untuk menyembuhkannya,†tambah Walden.
Walden melanjutkan, terkait cerita yang tidak baik itu, harus ditutup melalui cara menatap masa depan dengan melakukan karya-karya kebaikan.
“Dengan mempertaruhkan segala yang saya miliki saat ini, saya siap dan sangat serius, demi Samosir yang semakin lebih baik,†imbuhnya.
‘Samosir Hebat’ adalah slogan yang dihembuskannya melalui renungan panjang dan merupakan mimpi Walden Hood.
“Samosir Hebat itu adalah mimpi saya untuk membawa lebih baik, lebih sejahtera dan adil dalam prinsip saling mengasihi dan saling menghormati tanpa melepas akar budaya dalihan Natolu,” pungkasnya.
(JuntakStar)
