Berita Tanah Karo, Online News Indonesia, Kamis (7/3)
Tidak ada korban jiwa namun akibat terjadinya bencana kebakaran akhir akhir ini di beberapa lokasi di Tanah Karo dan sempat membuat kepanikan warga yang menghanguskan beberapa rumah sehingga kerugian materil mencapai ratusan juta rupiah.
Dimana terjadinya kebakaran tersebut dipicu akibat adanya tabung gas elpigi yang meledak, arus pendek listrik dan rembetan api, apa lagi saat ini Tanah Karo musim kemarau sehingga secara leluasa api menghanguskan rumah yang sebagian berdinding papan .
Hanya berselang hari, kebakaran kembali terjadi di desa Raya Kecamatan Berastagi Rabu kemarin (06/03) 2019 sekira Pkl 09:00 WIB dan menimpa warung kelontong milik Nelly yang diduga akibat arus pendek listrik.
Pasca kejadian itu,warga sempat panik dan terdengar jeritan histeris melihat api mulai membakar dibagian belakang warung tersebut. Tak berselang lama kemudian,tiga unit mobil Damkar langsung tiba dilokasi dan menyiram api sehingga tidak terjadi yang lebih fatal.
Sementara itu ditempat terpisah,dan hari yang sama tepatnya di Desa Sukaramai Kecamatan Munte, Rabu (06/03) sekira pkl 19:30 WIB juga terjadi angin puting beliung.
Dampak dari kejadian itu diperoleh informasi dari warga (R. Tarigan) ,bahwa saat ini ada 24 (dua puluh empat) rumah yang sudah terdata dampak kerusakan nya dan hingga kini pendataan masih terus dilakukan, dan ada dua orang warga yakni,Ternalem Beru Sembiring (53) dan Bila Br Sembiring (8 ) mengalami luka ringan dan telah mendapat perawatan di Puskesmas terdekat .
Tekait adanya bencana itu,pihak Kepala Desa Sukaramai dan Camat Munte telah melakukan kordinasi untuk dilakukan penanganannya. Sedangkan warga yang rumahnya terdampak musibah itu sudah ditampung di masing masing rumah keluarga dan rumah tetangga juga posko telah didirikan di jambur desa tersebut.
Selanjutnya koordinasi dengan PLN telah dilakukan agar memperbaiki jaringan listrik karena setelah kejadian itu kondisi lampu PLN padam dan direncanakan hari ini ,Kamis (07/03) 2019 akan dilaksanakan gotong royong Pemerintah Desa dan Kecamatan beserta unsur terkait.
(David)