Pastikan Kemudahan Akses Layanan JKN, BPJS Kesehatan Lakukan Pertemuan Monitoring

Berita Karo, Berita Online Indonesia Di Online News Indonesia, www.olnewsindonesia.com

Untuk mengimplementasikan transformasi mutu layanan di Fasilitas Kesehatan Rujukan Tingkat Lanjutan (FKRTL), diperlukan didukung dengan upaya perbaikan dari berbagai aspek di antaranya melalui beberapa indikator kepatuhan di FKRTL. Guna memastikan hal tersebut terlaksana dengan baik, BPJS Kesehatan Cabang Kabanjahe melaksanakan pertemuan monitoring dan evaluasi kepatuhan FKRTL pada Senin silam.

Beberapa hal yang menjadi indikator kepatuhan FKRTL antara lain adalah display tempat tidur, display tindakan medis operatif, antrean online terhubung Aplikasi Mobile JKN, penyelesaian keluhan, survei pemahaman, kesan dan pesan setelah layanan (KESSAN), serta rekrutmen Program Rujuk Balik (PRB).

Kepala BPJS Kesehatan Cabang Kabanjahe, Nora Duita Manurung menyampaikan bahwa pertemuan monitoring dan evaluasi kepatuhan ini dilaksanakan untuk menyamakan persepsi berbagai pihak guna mendukung terlaksananya transformasi mutu layanan kesehatan pada seluruh FKRTL, yang salah satu wujudnya berupa upaya memberikan kemudahan akses layanan kepada seluruh masyarakat termasuk peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).

“Berdasarkan hasil supervisi yang telah dilaksanakan, perbaikan akan berfokus pada waktu tunggu poli yang masih terdapat lebih dari 3,5 jam. Mungkin FKRTL bisa lebih teliti dalam memperhatikan jadwal hadir dokter di poli dan penyelesaian layanan farmasi di Sistem Informasi Rumah Sakit (SIMRS) secara real time. Selain itu pemanfaatan antrean online melalui Aplikasi Mobile JKN agar terus ditingkatkan,” ujar Nora.

Nora menyampaikan apresiasinya kepada seluruh FKRTL atas komitmen seluruh FKRTL dalam upaya meningkatkan mutu layanan kepada peserta JKN. Nora berharap seluruh FKRTL dapat lebih bersemangat lagi dalam mencapai tiga indikator lain yang belum mencapai 100 persen.

“Terima kasih karena dari tujuh indikator kepatuhan, ada empat indikator yang sudah mencapai 100 persen. Di antaranya display tempat tidur, antrean online melalui Aplikasi Mobile JKN, penyelesaian keluhan dan survei pemahaman. Tentu peningkatan layanan adalah tugas kita bersama sebagai pemberi layanan kesehatan.

Nantinya saat dalam melakukan launching Loket Pelayanan Informasi BPJS Kesehatan di FKRTL dengan harapan peserta dapat tuntas menerima berbagai informasi serta mendapatkan penanganan keluhan yang cepat, mudah dan setara,” ujar Nora.

Pada kesempatan yang sama, tim Casemix dari RSUD Salak, Slohnayani Berutu menyampaikan bahwa sebelumnya capaian indikator antrean online melalui Aplikasi Mobile JKN belum optimal karena terkendala jaringan. Namun dengan berbagai upaya perbaikan terutama melalui penambahan bandwith, jaringan di RSUD Salak semakin stabil dan membaik. Slohna juga menyampaikan apresiasi kepada BPJS Kesehatan yang rutin melakukan upaya diskusi atas kendala yang mereka hadapi.

“Salah satunya kami telah dikunjungi oleh BPJS Kesehatan Kedeputian Wilayah I. Mereka menganalisa dan banyak memberikan saran dan masukan agar dapat meningkatkan performa Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIM RS) kami. Kami akan berupaya meningkatkan semangat Duta Mobile JKN agar capaian pemanfaatan antrean online melalui Aplikasi Mobile JKN semakin meningkat,” ujar Slohna.

Direktur RS Efarina Etaham, Novita Sari Br. Tarigan menyampaikan pihaknya akan terus berupaya dalam komitmen capaian indikator KESSAN agar lebih meningkat ke depannya. Ia pun mengatakan bahwa pertemuan ini diharapkan dapat mendorong FKRTL untuk meningkatkan indikator kepatuhan yang telah dicapai. Hal ini dinilainya sebagai upaya memacu kualitas pelayanan kepada peserta JKN.

“Untuk waktu tunggu poli yang belum memuaskan kami juga akan berupaya mengingatkan seluruh petugas terkait agar teliti dalam mengentri dan menyelesaikan antrean di poli. Melalui berbagai kemudahan inovasi serta digitalisasi diharapkan seluruh penduduk Indonesia mendapatkan kepastian pelayanan kesehatan yang berkelanjutan dan komprehensif,” katanya.

(David)