Bupati Karo Dan Istri Jadi Pedagang Buah Di Film ” Sang Prawira “

Berita Karo.OLNewsindonesia,Jum’at(02/08)

Kali ini Bupati Karo Terkelin Brahmana dan istrinya Ny Sariati Terkelin Brahmana menjajal kemampuan ber acting nya menjadi aktor dan aktris sebagai Pedagang Buah di Pasar Buah Berastagi dalam Film Sang Prawira yang berlokasi di kota wisata Berastagi, dan di Rumah singgah (petilasan) Bung Karno Presiden RI yang pertama di Desa Laugumba Kamis (01/08) 2019.

Pedagang Buah yang diperankan Terkelin Brahmana sebagai Asido dan istrinya Ny Sariati di temani anak perempuannya yang diperankan oleh Bribda Ica Br Ginting yang merupakan seorang Polwan (Polisi Wanita) dari Unit Poldasu. Dalam adegan ini Terkelin Brahmana (sebagai Ayah) dan istrinya saat itu melayani sepasang turis asing yang membeli Buah Kasmak .

Ket foto : Bupati Karo Terkelin Brahmana SH saat beradegan bersama istri dalam Film Sang Prawira di Pasar Buah Berastagi, Kamis (01/08) 2019
Ket foto : Bupati Karo Terkelin Brahmana SH saat beradegan bersama istri dalam Film Sang Prawira di Pasar Buah Berastagi, Kamis (01/08) 2019

Di dalam adegan Film ini, Terkelin Brahmana memohon kepada istrinya untuk melayani permintaan Turis perempuan, sedangkan ia berdialog dengan wisatawan asing laki-laki tentang Buah dan Sayur dari Tanah Karo.

Di dalam dialog, wisatawan membeli buah Kasmak yang dilayani istri Terkelin. Setelah melayani pembeli, mereka kembali berbincang – bincang tentang kelancaran bisnis pengiriman Buah atas permintaan pembeli dari luar negeri.

Di sela-sela percakan mereka ini, datanglah anak saudaranya dari kampung yang memanggil Asido dengan sebutan Pak Uda. Mereka datang ke Pasar Buah bersama kawannya. Dan setelah berdialog beberapa saat, Asido dan istrinya menawarkan keponakannya memakan Buah dan selanjutnya keponakan Asido pulang ke rumah.

Adapun Sinopsis film “sang Prawira ”ini menurut Sutradara nya, ada seorang anak bernama Horas ialah seorang pemuda yang lahir di sebuah kampung di tepian Danau Toba. Bapaknya seorang nelayan miskin. walaupun begitu, Horas adalah anak yang pintar. Beberapa orang teman sekelasnya, selalu cemburu melihat hal itu hingga berakhir dengan sebuah pengeroyokan. Horas bercita-cita masuk Akademi Polisi, namun bapaknya tidak setuju. Horas dan Lambok (Teman Horas) akhirnya melarikan diri untuk mendaftar ke Poldasu. Horas lolos seleksi dan berangkat ke Semarang masuk ke Akademi Polisi, sedangkan Lambok gagal dan menjadi Bandar Narkoba.

Ket foto  : Ibu Terkelin Brahmana saat beradegan dalam Film Sang Prawira bersama Bule (tamu)  yang membeli Buah di Pasar Buah Berastagi, Kamis (01/08) 2019
Ket foto : Ibu Terkelin Brahmana saat beradegan dalam Film Sang Prawira bersama Bule (tamu) yang membeli Buah di Pasar Buah Berastagi, Kamis (01/08) 2019

Menurut sang Sutradara Ponti Gea (45) secara umum Film ini memuat pesan moral Pedagogis (Strategi pembelajaran) kepada masyarakat tentang perjuangan seorang anak manusia meraih mimpi dan cita-citanya walaupun dengan segala keterbatasan yang ada. Selain di Wilayah Sumatera Utara, Film ini juga akan mengambil lokasi shoting di Semarang dan Jakarta. Dan Akan tayang di bioskop seluruh Indonesia secara serentak pada tanggal 01 Oktober 2019 nanti, ” ujar Sutradara yang asli putra Nias ini, saat di wawancarai oleh wartawan olnewsindonesia.com di lokasi shoting.

Kabag Humas dan Protokol Pemkab Karo Joko Sujarwanto membenarkan pembuatan film Sang Prawira dengan salah satu aktornya Bupati Karo Terkelin Brahmana (Asido) sebagai pedagang Buah di Berastagi.

Kegiatan pembuatan Film ini di hadiri oleh Plt Kadis Pariwisata Kasman Sembiring, Kapolres Tanah Karo AKBP Benny Remus Hutajulu, Kapolsekta Berastagi AKP Pawang Ternalem Sembiring, Kepala Bappeda Ir Nasib Sianturi Msi, Kadis Perindag Kabupaten Karo,Camat Berastagi Mirton Ketaren S.Sos bersama jajaran nya.

(David)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *