Tanah Karo.Olnewsindonesia,Selasa(06/03)
Kepala Desa Berastepu, Kecamatan Payung , Kabupaten Karo marah-marah dan ajak Duel wartawan ,  saat ditanya mengenai laporan warga terkait Pembagian pupuk yang di sedot dari Anggaran Dana Desa (ADD) Tahun 2017
Peristiwa itu terjadi disaat Kades Berastepu , Â wartawan dari media OLNEWSINDONESIA bersama rekannya mendatangi, salah satu kedai kopi di depan gereja GBKP kota Kabanjahe (Stasiun)Â tempat pertemuan yang sudah ditentukan oleh Kades tersebut.
Setibanya wartawan di kedai kopi itu, sontak kepala desa, marah dan berteriak, didampingi Sekdes, katanya, buat apa kamu menanyakan anggaran dan masalah pupuk, itu bukan hak kalian wartawan, ada inspektorat yang berhak, itu Bos kami kepala Desa, “Katanya dengan nada emosi
Merasa tidak puas, Kepala Desa Berastepu, Gemuk Sitepu, mengajak wartawan keluar dari kedai kopi dan dengan nada keras mengajak duel, sekaligus mengatakan, katakan siapa masyarakat yang bilang seperti itu, jumpakan sama saya, saya sudah 30 tahun lebih berkecimpung di pasaran ini, semua wartawan di tanah karo ini kenal sama saya dan siapa saya, “ucapnya dengan nada sombong sembari menyebutkan salah satu nama wartawan Harian
Tak berselang lama, suasana tersebut berhasil direda masyarakat dan 2 rekan media sehingga suasanapun menjadi reda. Wartawan Olnewsindonesia, menjawab” Saya bukan menuduh bapak, selaku kontrol sosial, sudah sepantasnya kupertanyakan dan di klasifikasi oleh Kades, bukan dibawa arogan, ini hanya berusaha supaya informasi ini Berimbang dan memastikan kebenaran informasi itu “cetusnya kepada Kades dan sekdes Berastepu.
Terkait informasi dari warga desa Berastepu, yang enggan namanya dituliskan, mengatakan kepada kru media OLNEWSINDONESIA, Sabtu, (3/3) beberapa hari yang lalu, bahwasanya, menurutnya Anggaran dana desa yang masuk kurang lebih 1 Miliar, ” Itu pasti tidak jauh dari anggaran dengan desa lain, kurang lebih 1 miliar, Kepala kemaren membagikan pupuk kepada masyarakat, yaitu 1 Sak pupuk Rustika, 2 bungkus bibit kol dan 1 bungkus bibit brokoli, itu tahap pertama. Tahap kedua, 2 sak pupuk kompos dan 1 botol racun rumput. Diduga ada penyelewengan “paparnya warga Berastepu tersebut.
Ditambahkan, C. T, saat dihubungi mengatakan,” Kalau serius wartawan menelusuri terkait informasi desa kami ini, akan saya paparkan, tapi benar benar serius, “Katanya singkat
Hal itu dibantah oleh kepala desa Berastepu, Gemuk Sitepu, kata dia (kepala desa) semua penggunaan dana desa sudah sesuai aturan dan juknis kami laksanakan, jadi kenapa masyarakat sekarang ngomong..??, coba kalian tanyak kepada warga saya, setiap mengurus surat, saya dan sekdes tidak ada memintak sepeserpun dari warga,”Jelasnya
Terkait relokasi mandiri, lanjut Kades, saya tidak mau menanda tangani dan menyusulkan, pasalnya, sudah beberapa kali saya undang warga terkait relokasi tersebut tidak dihadiri warga, “berarti saya bukan bukan kepala desa mereka,” Katanya
‘itu hanya segelintir orang yang tidak suka pada saya, kita lihat, saya bisa jadi kepala desa dipilih langsung oleh mayoritas, jadi informasi terkait penyelewengan ADD itu tidak benar, “imbuhnya dan berkata ‘Didesa Berastepu, dulu, sudah beberapa kali saya bariskan, karena tidak berpihak kepada masyarakat.
Pimpinan Umum Sibayakpost, salah satu wartawan senior dikabupaten Karo, J. Albert Bukit, dirinya sangat menyangkan, masih ada penjabat kepala desa yang arogan, “Kebebasan pers harus di junjung tinggi, ketika wartawan mengkonfirmasi  ke pejabat  dan instansi mana pun, pejabat tidak diperkenankan untuk menghalang-halangi, apa lagi mengucapkan kata-kata kasar, tapi kita terus telusuri sampai dimana kejujuran para Kades dalam merealisasikan ADD â€Â Ungkapnya Bukit.
(Dasa)