Berita Tanah Karo, Online News Indonesia, Sabtu (29/12)
Doa bersama untuk korban bencana alam Tsunami Selat Sunda (Banten dan Lampung digelar di markas Batalyon 125 /SMB Kabanjahe Kabupaten Karo, Jumat (28/12) 2018 dihadiri oleh Personil Polres Tanah Karo, Personil TNI, Elemen Masyarakat,Tokoh Agama, Tokoh Pemuda, dan Pemkab Karo, Serta LSM.
Kegiatan doa bersama ini persis nya dilaksanakan di Mesjid Sudirman Batalyon 125/SMB dan Gereja Oikumene Batalyon 125/SMB, yang mana unsur TNI, Polri, Masyarakat,Tokoh Agama, Tokoh Pemuda, Pemkab Karo, dan LSM tersebut bersama-sama berdoa agar korban yang meninggal di beri tempat terbaik di sisiNya dan warga yang selamat diberi ketabahan.
Kita tahu dampak tsunami yang menerjang pantai di Selat Sunda, khususya di daerah Pandenglang, Lampung Selatan dan Serang Sangatlah besar. Jumlah Masyarakat yang mengungsi terus bertambah. Pandeglang adalah daerah yang paling parah terdampak tsunami.
Saat ini Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mendata korban 426 orang meninggal dunia, 1.495 Orang Luka Luka , 154 ORANG Hilang , dan 21.991 Orang Mengungsi tercatat hingga Jumat (28/12) 2018, ” ujar Sutopo Kepala Pusat Data, Informasi dan Humas BNPB dalam Press Release nya kemarin.
Tsunami menerjang pantai sekitar Selat Sunda, tepatnya di Kabupaten Pandeglang Banten, Serang, dan Lampung Selatan. Bencana Tsunami tersebut terjadi pada Sabtu silam , (22/12) 2018, tepatnya pukul 21.27 WIB. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi Tsunami disebabkan oleh longsor bawah laut akibat erupsi Gunung Anak Krakatau dan gelombang tinggi akibat bulan purnama.
(David)
