Berita Kabupaten Bogor, Media OL News Indonesia Kamis (269/2019)
Ratusan masa dari organisasi Garuda KPP RI kembali menggelart aksi. Kali ini, organisasi eksternal mahasiswa ini mendesak Bupati Bogor untuk menindak tegas kepala sekolah yang menjadi dalang demonstrasi anarkis pelajar pada Rabu (25/09) lalu.
Masa aksi menilai, selain digerakkan, ratusan siswa tersebut juga dibiayai oleh pihak tertentu.
“Sudah banyak siswa yang buka mulut. Mereka diizinkan mengikuti aksi dan dibiayai tiket kreta serta makan, ” tegas Ketua KPP RI, Imam Hasan saat berorasi.
Menurut Iman, upaya penggiringan siswa tersebut merupakan tindaskan kriminal. Karena merugikan orang tua murid dan mengganggu keamanan.
“Orang tua mana yang ingin anaknya celaka saat aksi? Mereka ingin anaknya didik belajar bukan demo hingga nenyerang aparat. Karena itu pihak sekolah harus bertanggungjawab, ” tuturnya.
Iman menduga, venomena penggiringan siswa tersebut menjadi indikasi berlangsungan aksi tauran atas dukungan sekolah. Karena dianggap sebagai promosi.
“Fakta ini semakin jelas. Jadi pemkab Bogor harus tegas pada kepala sekolah baik negeri maupun swasta. Ingat, kita belum tuntaskan soal tauran, ” ucapnya.
Dalam aksinya, masa aksi juga menuntuk agar wadah pegawai (WP) KPK yang dibentuk oleh Novel Baswedan dibubarkan. “Jika WP KPK masih ada. Pimpinan KPK tak akan berdaya karena si mata satu (Novel, red) yang mengendalikan, ” pungkasnya.
Usai menutup aksinya, Iman berjanji akan menurunkan masa aksi lebih banyak lagi. Untuk menggruduk kantor Disdik Kabupaten Bogor. “Setelah ini kita geruduk Disdik, sampai benar-benar ada sangsi tegas pada Kepsek, ” ujarnya.
(Man)