Berita Karo.OLNewsindonesia,Rabu(26/06)
Dalam memperingati Hari Anti Narkoba Indonesia (HANI) Tahun 2019, Tokoh Agama Tanah Karo, Pdt Masada Sinukaban Msi ajak seluruh stake holder dan elemen masyarakat Karo komitmen untuk memberantas peredaran, pemakaian, penggunaan Narkotika dan obat-obatan berbahaya serta zat adiktif lainnya di tengah-tengah Bangsa Indonesia khususnya di daerah Bumi Turang Tanah Karo Simalem yang kita cintai ini dengan tidak memberi celah sedikitpun maupun peluang bagi oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab menghalakan segala cara demi mencari keuntungan pribadi atau kelompok dalam kasus Narkoba yang sudah menjadi fenomena gunung es dampak buruk nya bagi masyarakat dan keluarga.
Demikian disampaikan Pdt kepada wartawan, Selasa (25/06) 2019 di Kabanjahe dalam rangka memperingati HANI yang jatuh pada hari Rabu (26/06) 2019 yang diperingati di seluruh nusantara Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Lanjut Masada, kasus Narkoba ini tidak boleh dianggap remeh dan sepele, karena hal ini sudah menjadi musuh terbesar di bangsa ini yang telah merusak sendi tatanan kehidupan berbangsa dan bermasyarakat dan ada fenomena nya pada saat ini lebih dasyat dari musibah bom atom di kota Hiroshima dan Nagasaki, dimana dapat menjadi ancaman berat menghilangkan satu generasi bangsa bila tidak segera dituntaskan sampai ke akar-akarnya dan perlakuan penegakan hukum bagi pelakunya untuk menyeret ke peradilan meja hijau dengan hukuman yang seberat-beratnya baik kepada pelaku maupun oknum-oknum aparat yang bermain-main dengan kasus narkoba yang memang kenyataan di lapangan menjadi suatu bisnis yang mengiurkan dari perolehan uang tunai sampai Rp.90 ke 100 triliun peredaran uang dalam bisnis setiap tahunnya.
Yang lebih parah lagi, tutur Masada, atas penyalahgunaan Narkoba ini membuat rakyat Indonesia menjadi korban sebanyak 5,2 juta orang, dan mati sia-sia sebanyak 50 orang per hari atau 18.000 orang per tahun, benar-benar sangat membahayakan, sehingga peran serta seluruh stake holder dan elemen masyarakat Karo untuk komitmen bersatu padu, bergandeng tangan dengan tulus dan peduli melawan dan menolak Narkoba di semua lini yang diawali dari diri pribadi dan keluarga sebagai komunitas terkecil dari elemen masyarakat dan Bangsa Indonesia.
Pemberantasan dan penolakan Narkoba harus terus dikampanyekan, kapan pun, dimana pun dalam keadaan apapun, dari mulut ke mulut tanpa henti-hentinya sampai benar-benar tuntas atau habis dari kehidupan masyarakat Karo melawan peredaran ilegal Narkoba yang telah Terstruktur, Sistimatis dan Masif.!
Pelaksanaan tersebut, sangat erat dengan pelaksanaan kegiatan-kegiatan yang positif di tengah-tengah keluarga dan aspek kehidupan masyarakat, dari hal yang positif, pelaksanaan kegiatan keagamaan, seperti Pesparawi dan Perayaan Natal bagi warga penganut agama Kristen, Porseni , yang kesemuanya pembangunan sumber daya manusia untuk meningkat iman taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa menangkal hal-hal negatif, buruk atau hal jelek dalam kehidupan pribadi dan keluarga, termasuk dukungan yang sangat penting atau urgent yakni dukungan pembinaan dari jajaran unit kerja pemerintah dalam program-program positif termasuk penganggaran dana pelaksanaan kegiatan tersebut berjalan rutin dan berkesinampungan,” ujar Masada Sinukaban yang juga sebagai Pendeta dari Gereja GBKP Klasis Barus Sibayak ini mengakhiri .
( David )