Berita Kota Bogor, OLNews Indonesia, Kamis (26/07).
Sejumlah 30 perwakilan dari 10 Negara ASEAN mengikuti rangkaian kegiatan Training For Postharvest Losses Reduction Policy and Technology Application yang berlangsung selama 3 hari sejak 24 Juli 2018 di Balai Besar Pasca Panen Pertanian, Bogor Agro Science Techno Park (BASTP) yang berada di kawasan  penelitian pertanian Cimanggu, Kota Bogor pada Rabu (25/7/2018).
Kepada Wartawan OLNews Indoneisia, Program Manager untuk Project ASEAN, Alvian menyatakan training yang diikuti wakil pemerintahan, akademisi dan dari dunia usaha tersebut diharapkan menjadi salah satu wadah untuk saling berbagi ilmu diantara negara-negara ASEAN khususnya dalam bidang pertanian terutama dalam hal upaya-upaya mengurangi losses pada produk pertanian yang dinilai masih cukup tinggi.
Dalam rangkaian kunjungan itu, peserta diajak berkeliling kawasan BASTP antara lain ke Laboratorium Nano Teknologi Pasca Panen, Laboratorium Penanganan Produk Segar, Taman Agro Inovasi Balitbangtan, Griya Jamu, dan Agro Sinema.
Saat kunjungan lapang di Tagrinov atau Taman Agro Inovasi yang berlokasi di area kantor BBP2TP, peserta terlihat antusias menggali informasi tentang beberapa inovasi teknologi Balitbangtan yang didisplaykan di Taman, diantaranya adalah teknologi panel surya yang dihasilkan oleh Balitklimat untuk sistem irigasi, teknologi aquaponik, teknologi hidroponik, teknologi pembibitan di Kebun Bibit Inti, dan juga teknologi budidaya tanaman hortikultura. Tan Ching Yeap, peserta dari Singapura menggambarkan rangkaian kegiatan training ini sebagai adventure pertanian yang sangat menarik.
Selain itu, Taman ini juga mendisplaykan pertanaman obat dan aromatik atau TOGA yang juga menyita perhatian peserta dengan beragam jenis tanaman TOGA yang ada.
Terkait BASTP, Kepala BBP2TP, Dr. Haris Syahbuddin menyatakan bahwa hilirisasi inovasi teknologi Badan Litbang Pertanian, Kementerian Pertanian, agar sampai manfaatnya ke tangan pengguna menjadi agenda penting Balitbangtan. Untuk itu BASTP dan TSTP hadir di beberapa provinsi.
Lebih lanjut Haris menjelaskan BASTP merupakan kawasan yang memadukan antara wisata ilmiah, pengembangan teknologi pertanian, dan pengembangan usaha berbasis teknologi pertanian dalam satu kesatuan. BASTP sebagai tempat pembelajaran teknologi unggul bidang pertanian dan penerapannya untuk mendukung pengembangan usaha agribisnis bagi para wirausahawan, petani muda, pelajar, instansi dan kalangan umum.
“Karenanya layanan BASTP selain berupa wisata ilmiah dan edukasi, juga menjadi wahana bagi inkubasi bisnis pertanian, konsultasi kelayakan usaha pertanian, konsultasi dan bimbingan teknologi diantaranya terkait kegiatan hulu hingga hilir berbagai komoditas seperti tanaman pangan, hortikultura, perkebunan dan peternakan, bioteknologi hingga pengembangan sumberdaya lahan pertanian,†pungkas Haris kepada wartawan OLNews Indonesia.
(man)