Berita Karo.OLNewsindonesia,Selasa(24/11)
Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi membuka Rakorprov, (Rapat Koordinasi Provinsi ) TPID semester II tahun 2020, Selasa (24/11) 2020 pukul 14.00 WIB di Hotel Mikie Holiday, Peceren Berastagi Kabupaten Karo.
Kegiatan ini sebagai bentuk kordinasi TPID Provinsi Sumut dengan TPID (tim pengendalian inflasi daerah) Kab/kota dalam rangka pengendalian inflasi dan mendiskusikan resiko yang akan datang serta berbagai kebijakan untuk mendukung pencapaian yang rendah dan stabil pada kisaran target Nasional 3 % ± 1%.
Pelaksanaan TPID ini mengusung tema” transpormasi digital UMKM pangan untuk mendukung pemulihan ekonomi dan stabilitas harga dan menuju Indonesia Maju”.
Dikesempatan itu, dihadapan para Bupati /Walikota se-Sumut, Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi meminta agar setiap daerah lebih fokus dan lebih peduli dalam pengendalian inflasi daerah, apalagi situasi pandemi Covid-19 melanda seluruh dunia dan Indonesia tentunya berdampak kepada pergerakan ekonomi di setiap Kab/kota,”ujarnya.
Dalam tayangan slide ada anggaran APDB 23 Kab /kota, ini saya dikte untuk kebaikan dan perubahan. Gunakan anggaran dengan tepat sasaran dan dapat meningkatkan ekonomi seusai peran pemerintah Provinsi dalam tim pengendalian inflasi daerah,”ungkapnya.
Selain itu, Gubsu mengintruksikan bagi daerah yang masih minim surplus kebutuhan komoditas dalam mendongkrak pergerakan ekonomi, segera Bupati /Walikota, kejar dinasnya dan rapatkan ,kemudian maksimalkan kinerja lagi.Jangan pernah menyerah seperti pecundang, namun terus lah berjuang seperti Sang Juara meriah kesuksesan,”tandasnya.
Lalu, agar lebih selektif dalam penggunaan anggaran dalam mendongkrak ekonomi masyarakat. Kedepan upayakan bagi 23 Kab/kota harus ada” Bottom up” kepihak Provinsi bukan Provinsi yang” top down” ke daerah, “tegas Edy.
Sementara Bupati Karo Terkelin Brahmana, SH, MH mengungkapkan pengendalian inflasi saat ini tidak bisa hanya berfokus pada upaya-upaya pengendalian harga, tetapi juga harus diarahkan untuk memastikan terjaganya daya beli masyarakat melalui penguatan perlindungan sosial dan dukungan terhadap sektor UMKM, “ujarnya.
Terkelin menuturkan dalam tayang slide, terlihat jelas TPID (tim pengendalian inflasi daerah) Kab. Karo cukup memuaskan dimana dalam paparan Gubernur Sumatera Utara dan secara visual tersorot sesuai data anggaran APBD Karo 1,21 T, realisasi hingga semester III pencapaian sampai bulan September 2020, Kab. Karo mampu membelanjakan 47,84 %,”ucapnya.
Peningkatan itu secara signifikan dalam kebutuhan beras 100% , cabai merah 100%, cabai rawit 10% %, bawang merah 100 % , bawang putih 44 % dan sisanya dipasok dari luar daerah untuk mencukupi kebutuhan masyarakat sebanyak 56 %. Pemenuhan ini melalui KAD (Kerjasama Antar daerah), “terangnya.
Tapi dalam kebutuhan daging Sapi/Kerbau di Kab. Karo 74 % sisanya 26% dari luar daerah, daging Kambing/Domba 100%, daging ayam 82 % sisanya dari luar daerah, telur 10 % sisanya 90 % luar daerah sedangkan Susu 34 % sisanya 64 % luar daerah,”sebut Terkelin Brahmana.
Faktor inilah Pemkab Karo terus berupaya menyeimbangkan suplai dan demand (daya beli) di masyarakat. Setiap SKPD kita minta menyusun anggaran dana program padat karya agar meningkatkan suplai dan demand masyarakat. Dengan seimbangnya suplai dan demand maka harga akan terjaga dengan baik, “pungkasnya.
Hadir dalam acara ini Para bupati /Walikota 23 Kab/kota, Kabag Perekonomian Kab Karo Rismawati beru Ginting, Kabag Protokoler Frans Leo Surbakti, dan Kasubag Perekonomian Putri Mora Sitepu serta undangan lainnya.
(David)