Berita Karo.OLNewsindonesia,Senin(23/02)
Disiang yang cerah itu tidak diduga oleh Hasan dan Husen Teman akrabnya (Korban) bermain pergi meninggalkan mereka selama lamanya dalam sebuah kolam /rawa rawa yang merenggut nyawa temannya P.D Sitepu (14) warga Simpang Pajak Roga Desa Rumah Berastagi Kec . Berastagi Kab . Karo ini.
Adapun kronologi kejadian pada Senin (24/02) 2020 sekira pukul 15.45 WIB, korban (PD Sitepu) beserta temannya Hasan dan Husen mandi di rawa – rawa (lokasi kejadian) gang Merga Silima Desa Rumah Berastagi, saat Korban melompat ke dalam kolam rawa – rawa tersebut, seketika korban tidak lagi muncul ke permukaan air, karena Korban tidak muncul teman Korban lantas melaporkan kepada Ibu teman Korban yaitu Mery (38). Selanjutnya Mery memberitahukan kepada warga yang ada di sekitar lokasi kejadian dan lantas diteruskan ke Polsekta Berastagi.
Singkat cerita Kapolsekta Berastagi Kompol Pawang Ternalem bersama anggotanya di bantu pihak Damkar Kabupaten Karo beserta masyarakat melakukan pencarian dengan cara menyelam ke dalam kolam rawa -rawa tersebut. Dan sekira pukul 17.30 WIB Korban di temukan dan kemudian di bawa ke RS Umum Amanda Berastagi untuk mendapatkan Visum Et Repertum. Hasil keterangan Dokter Umum RS.Amanda Berastagi menyatakan bahwa Korban PD Sitepu telah meninggal dunia.
Sementara itu, Kapolsekta Berastagi Kompol Pawang Ternalem saat dihubungi OlnewsIndonesia.com pukul 21.40 WIB membenarkan kejadian tersebut, dimana Senin (24/02) 2020 pukul 15.45 WIB kita mendapat informasi ada Korban tenggelam di rawa rawa, begitu kita mendapat informasi tersebut kita langsung turun dan lakukan pencarian yang melibatkan pihak Damkar Kabupaten Karo dan sekitar pukul 17.30 kita telah temukan Korban dan langsung kita evakusi ke RS Amanda “ucapnya.
Pantauan crew Olnewsindonesia di rumah sakit Amanda Berastagi sekitar pukul 20.45 WIB,kedua orang tua Korban masih menunggu Korban di bersihkan dan tampak jelas raut wajah kedua orang tuanya sedih dan terpukul atas kepergian anaknya tersebut dan sambil terisak Ibu korban menuturkan, paginya sebelum berangkat ke sekolah ibunya menyuapi sarapan paginya karena takut terlambat, namun korban menangis karena takut terlambat begitu saya bujuk, agar jangan menangis lagi, namun anak saya semakin menangis terus saat itu,tidak seperti biasanya, “ucapnya sambil meneteskan air mata.
Menurut salah satu keluarga korban, kalau mayat korban akan dibawa ke rumah duka di Simpang Pajak Roga Berastagi untuk dilakukan musyawarah keluarga guna prosesi adat.
(David)
Comment