Ideologi Terorisme Telah Masuk ke Sekolah, Bom Surabaya Wake Up Call

BERITA, NASIONAL146 Views

Jakarta OLNewsindonesia – Selasa (22/5)

Pendekatan Hard Power yang berorientasi penggunaan tindakan preventif sebelum aksi teror dilakukan, sangat diperlukan. Tetapi belum cukup untuk mencegah terjadinya aksi terorisme. Jelas Presiden Joko Widodo Di Rapat Terbatas Tentang Pencegahan dan Penanggulangan Terorisme di Kantor Presiden.

Pendekatan Soft Power juga harus dilakukan kepada Lembaga-Lembaga Pendidikan dari TK hingga Perguruan tinggi, ruang publik, mimbar umum. Dengan tetap terus melaksanakan program deradikalisasi kepada mantan narapidana teroris.

Bom Bunuh diri Di Surabaya dan Sidoarjo yang melibatkan keluarga, perempuan dan anak dibawah umur menjadi acuan untuk segera mengambil langkah Preventif.

“Ini menjadi sebuah peringatan kepada kita semuanya, menjadi wake up call betapa keluarga telah menjadi target indoktrinasi ideologi terorisme,” ungkap Presiden Jokowi sambil menekankan, bahwa ideologi terorisme sudah masuk ke sekolah-sekolah.

Untuk itu, Presiden Jokowi meminta agar pendekatan hard power dan soft power ini dipadukan, diseimbangkan, dan saling menguatkan sehingga aksi pencegahan dan penanggulangan terorisme ini bisa berjalan jauh lebih efektif lagi.

“Ancaman terorisme bukan hanya terjadi di negara-negara yang sedang dilanda konflik, tapi juga di negara-negara maju seperti Amerika Serikat, di Uni Eropa juga sedang menghadapi ancaman yang sama,” ujar Presiden Jokowi.

Karena merupakan kejahatan yang luar biasa, maka menurut Presiden, terorisme juga harus dihadapi, dilawan, diperangi juga dengan cara-cara yang juga luar biasa.

Menurut Presiden, selama ini fokus perhatian semua pihak lebih banyak pada pendekatan hard power, dengan lebih mengedepankan penggunaan tindakan pencegahan sebelum aksi teror dilakukan, dengan penegakan hukum yang tegas, keras, dan tanpa kompromi dengan memburu dan membongkar jaringan teroris sampai ke akar-akarnya.

Namun meskipun sangat diperlukan, Presiden menilai, pendekatan hard power itu belum cukup. Menurut Presiden, sudah saatnya pendekatan hard power itu diseimbangkan dengan pendekatan soft power.

JMY-HSKRI

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *