Direktur Eksekutif PT Indocement Tunggal Prakarsa (Tbk), Antonius Marcos tengah memberikan keterangan pada awak media, Senin (20/08)
Berita Bogor, OL News Indonesia Senin (20/08).
Prihatin dengan para korban Gempa di Lombok NusaTenggara Barat (NTB). Seluruh karyawan PT Indocement Tunggal Prakarsa (Tbk) menyisihkan rizkinya secara kolektif. Tak hanya tataran direksi, seluruh karyawan hingga office boy turut menyumbang para korban bencana.
Kepada OL News Indonesia, Direktur Eksekutif  PT Indocement Tunggal Prakarsa (Tbk), Antonius Marcos menerangkan. Seluruh karyawan Indocement secara kolektif menggalang dana sukarela untuk diserahkan pada para korban. Al hasil, terkumpul uang ratusan juta rupiah.
“Semua karyawan termaksud officeboy ikut patungan membantu para korban. Total uang terkumpul Rp 211 juta,” kata Marcos usai meresmikan Tempat Uji Kompetensi (TUK), Citeureup.
Setelah uang terkumpul, tim relawan yang dibentuk oleh perusahaan itu langsung mengirim bantuan ke lokasi bencana. Sejak hari Sabtu lalu (18/08) tim telah mengirimkan bantuan kepada para korban.
“Bantuan bentuk sembako kami kirim ke lombok Barat. Pendistribusian dilakukan oleh federasi serikat pekerja dan para staf karyawan Indocement,” tukasnya .
Bantuan lainnya langsung diberikan pada  pemerintah Kabupaten Lombok untuk disalurkan pada korban.
“Kegiatan bantuan ini sebagai bentuk kepedulian serta keprihatian seluruh karyawan Indocement pada para korban. Moga bantuan ini bermanfaat,” ungkapnya.
Rentetan gempa terus mengguncang Lombok. Lindu tanpa henti itu membuat warga ketakutan dan dilanda kecemasan. Sebab, tak ada yang tahu kapan gempa benar-benar berhenti dan kapan ia kembali .
Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Badan Geologi menjelaskan, rentetan gempa yang terjadi di Lombok karena sumber gempa bumi berasosiasi dengan zona pensesaran naik (Flores back- arc Thrust) yang berarah relatif barat-timur.
Kemudian, pusat gempa bumi berada di darat yang sebagian besar daerah tersebut tersusun oleh batuan sedimen dan batuan metamorf berumur Pra-Tersier hingga Tersier (batuan gunung api berumur Tersier hingga Kuarter, dan aluvium berumur Resen).
Pada daerah yang tersusun oleh batuan yang telah tersesarkan dan terlapukkan serta daerah aluvium, sangat rentan terhadap guncangan gempa bumi karena bersifat urai, lepas, dan belum terkonsolidasi, sehingga akan memperkuat efek getaran gempa.
Menurut Kepala PVMBG Kasbani, pada Minggu lalu (19 /08) telah terjadi enam kali gempa bumi pukul 11.06 WIB dengan magnitudo 5,4 Skala Richter (SR) di kedalaman 10 kilometer berjarak 25 kilometer arah timur laut Lombok Timur, NTB.
Gempa bumi kedua, kata Kasbani, terjadi empat menit kemudian, yaitu pada pukul 11.10 WIB dengan magnitudo yang lebih besar, yaitu 6,5 SR di kedalaman 10 kilometer berjarak 32 kilometer arah timur laut Lombok Timur.
Kemudian, gempa bumi ketiga terjadi pada pukul 21.56 WIB dengan lokasi pusat pada 30 kilometer timur laut Lombok Timur, kedalaman 10 kilometer dengan magnitudo 7,0 SR.
Setelah itu, pukul 22.16 WIB di 18 kilometer barat laut Lombok Timur kedalaman 10 kilometer dengan magnitudo 5,6 SR.
Kasbani melanjutkan untuk gempa kelima terjadi pukul 22.28 WIB pada lokasi 23 kilometer barat laut Lombok Timur kedalaman 10 kilometer dengan magnitudo 5,8 SR, disusul pukul 23.25 WIB pada kedalaman 10 kilometer dengan magnitudo 5,0 SR.
Kasbani mengatakan, gempa bumi yang tidak berpotensi tsunami tersebut, terekam di Pos Pengamatan Gunung Api (PGA) PVMBG Gunung Rinjani scala IV MMI (sangat keras) dan tiga PGA, yaitu Gunung Tambora, Gunung Agung serta Gunung Sangeang Api scala II MMI.
Kemudian, Badan Meteorologi Klimatologi Geofisika (BMKG) menerbitkan informasi terkini soal gempa susulan 15 kilometer timur laut Lombok Tengah – NTB berkekuatan 5,2 SR pada 20 Augustus 2018 pukul 4.50 WIB di kedalaman 10 kilometer.
Sementara itu, data dari otoritas vulkanologi Amerika Serikat (USGS) ujar Kasbani, memperlihatkan peta intensitas yang meliputi radius ke barat hingga ke Pulau Jawa bagian timur, sedangkan ke timur hingga ke Nusa Tenggara Timur. Gempa bumi tersebut telah menimbulkan bangunan roboh dan kebakaran di wilayah Pulau Bugin, Kecamatan Alas, Sumbawa Besar akibat arus pendek listrik.
“Masyarakat diimbau untuk tetap tenang dan mengikuti arahan serta informasi dari pemerintah daerah dan BPBD setempat. Jangan terpancing isu yang tidak bertanggung jawab mengenai gempa bumi dan tsunami,” ujar Kasbani.
Kasbani menjelaskan gempa bumi susulan kemungkinan lebih kecil dari gempa bumi utama, tapi masyarakat diimbau tetap waspada. Untuk itu, masyarakat diharapkan tetap berada di tempat terbuka dan menghindari bangunan karena akibat guncangan gempa bumi sebelumnya.
(Man)