BPJS Kesehatan Kabanjahe Optimalkan Pemanfaatan Sistem Online Terintegrasi

Berita Karo, Berita Online Indonesia Di Online News Indonesia, www.olnewsindonesia.com

Menapaki satu dekade penyelenggaraan Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN), BPJS Kesehatan terus berupaya memberikan pelayanan terbaik kepada pesertanya. Di tahun 2023, salah satu fokus utama BPJS Kesehatan adalah peningkatan kualitas layanan oleh internal dan ekosistem JKN melalui inovasi serta digitalisasi. Guna mencapai fokus tersebut, BPJS Kesehatan Cabang Kabanjahe konsisten mendorong optimalisasi pemanfaatan sistem antrean online terintegrasi dengan Aplikasi Mobile JKN yang juga merupakan wujud penerapan digitalisasi sekaligus sebagai standar kepastian layanan bagi peserta JKN.

“Dilandasi dengan semangat membangun ekosistem digital, BPJS Kesehatan telah menyediakan sistem antrean online yang menganut prinsip mudah, cepat dan setara. Artinya sistem yang digunakan memberikan kemudahan bagi peserta dalam hal melaksanakan registrasi pemanfaatan layanan kesehatan yang dapat di akses dari mana saja. Antrean online juga bermanfaat mengurangi waktu tunggu antrean, dan peserta JKN bisa memperoleh kepastian waktu layanan di fasilitas kesehatan,” ujar Kepala BPJS Kesehatan Cabang Kabanjahe, Nora Duita Manurung dalam kegiatan Evaluasi Indikator dan Pemanfaatan Pendaftaran Antrean Online melalui Mobile JKN, Kamis (19/06.2023) saat di konfirmasi di kantornya.

Berdasarkan data pemantauan BPJS Kesehatan, rerata angka pemanfaatan antrean online di enam rumah sakit yang berada di wilayah kerja BPJS Kesehatan Cabang Kabanjahe berada pada angka 71,10 persen dari target quality rate > 85 persen. Informasi ini dapat digunakan sebagai alat bantu oleh manajemen FKRTL untuk melihat gap antara capaian dan kondisi yang diharapkan sekaligus merupakan gambaran nyata pemanfaatan antrean online, sehingga jajaran rumah sakit dapat menyusun rencana dan langkah strategis guna memenuhi target yang disepakati.

“Manajemen rumah sakit dapat sewaktu-waktu melakukan kunjungan ke lapangan guna melakukan pemantauan langsung untuk mendapatkan gambaran jelas mengenai kendala implementasi pemanfaatan antrean online. Harapannya ada solusi melalui optimalisasi pengambilan antrean online secara onsite maupun pemanfaatan pendaftaran antrean online lewat Aplikasi Mobile JKN,” jelas Nora.

Sebagai tindak lanjut dari kegiatan ini, seluruh FKRTL mitra BPJS Kesehatan berkomitmen untuk melengkapi sarana dan prasarana guna mendukung optimalisasi implementasi antrean online, di antaranya melalui konsistensi pemanfaatan aplikasi, penyediaan sarana finger print pada seluruh poliklinik sekaligus sebagai persiapan menuju Elektronik Surat Egibilitas Peserta (E-SEP), dan peningkatan quality rate waktu layanan sesuai target yang ditetapkan.

“Selain itu, juga kami harapkan ada peningkatan pendaftaran antrean online peserta oleh Duta Mobile JKN yang ditetapkan oleh FKRTL, termasuk melakukan entri Surat Keterangan Dalam Perawatan (SKDP) di Sistem Informasi Rumah Sakit (SIMRS) setelah layanan selesai diberikan kepada pasien yang melakukan check-in layanan dari Aplikasi Mobile JKN yang dapat dilayani di loket prioritas menggunakan finger print tanpa antrean dari console box,” kata Nora. 

Terpisah, Direktur RSU Amanda, Febriyani Sembiring menyampaikan bahwa dirinya beserta jajaran berkomitmen untuk mendukung  pemanfaatan antrean online guna mencapai target yang telah ditetapkan.

“Kami telah menyusun beberapa strategi untuk mewujudkan sebesar-besarnya pemanfaatan antrean online, di antaranya melalui proses edukasi penggunaan aplikasi Mobile JKN kepada setiap peserta yang berkunjung ke RSU Amanda, membuat target harian pencapaian pendaftaran peserta melalui Aplikasi Mobile JKN, serta menambah jumlah sarana finger print pada setiap poliklinik termasuk membuat pojok Mobile JKN di area yang banyak akses peserta,” ungkap Febriyani.

Sebagai informasi, kegiatan ini diikuti oleh jajaran Fasilitas Kesehatan Rujukan Tingkat Lanjutan (FKRTL) se-wilayah kerja BPJS Kesehatan Cabang Kabanjahe. Selain itu, kegiatan tersebut juga diisi dengan sesi sharing oleh Manajemen RSU Amanda, RSUD Sidikalang, dan RSUD Salak serta diskusi bersama BPJS Kesehatan terkait upaya optimalisasi pemanfaatan antrean online. Diharapkan informasi-informasi tersebut nantinya dapat menjadi bahan evaluasi sekaligus sebagai solusi terhadap pemasalahan dalam pemanfaatan sistem antrean online di seluruh rumah sakit mitra BPJS Kesehatan.

(David)