Berita Karo.OLNewsindonesia,Selasa(16/07)
Graduation ceremony Coffee Export Development Program dari Trade Finance Copiration (ITFC ) merupakan anggota dari Islamic Development Bank (IsDB) Group dan memiliki tujuan untuk memajukan perdagangan diantara negara negara anggota OKI, sehingga pada akhirnya dapat berkontribusi pada tujuan secara menyeluruh dalam meningkatkan kondisi sosial ekonomi masyarakat.
ITFC memfokuskan kegiatannya pada pembiayaan dan juga pengembangan, salah satu di implemintasikan melalui program pengembangan ekspor Kopi , serangkaian kegiatan pelatihan yang diberikan kepada 300 Petani Kopi khususnya di Sumatera Utara, guna meningkatkan kualitas dan kuantitas produksi Kopi .
Hal ini dikatakan Eng. Hani Salem Sonbol , selaku CEO of ITFC saat membuka acara ceremony kelulusan program pengembangan ekspor Kopi ITFC, Selasa (16/07) 2019 pukul 10.30 WIB di Hotel Grand Mutiara Berastagi.
Acara ini dihadiri oleh Wagubsu H. E. H Musa Rajeksah, Dr. Ir. Kasdi Subagyoni, MSC Direktur Jenderal Perkebunan Kementerian Pertanian RI, Aditya Perdana selaku utusan khusus Presiden untuk timur tengah dan anggota OKI (Organisasi Konferensi Islam ) Ibu Plh. Gubernur Aceh DR. Ir. Dyaherti Idawati MT, Bupati Karo Terkelin Brahmana SH, Wakil Bupati Dairi Jimmy Sihombing , Ketua TP PKK Kab Karo Ny. Sariati Terkelin Brahmana, Kadis perkebunan Sumut Ir. Herawati, dan Kadis Pertanian dan perkebunan Aceh A. Hanan, SP. MM
Sementara Wagubsu dalam sambutannya mengatakan mengapresiasi kebijakan ITFC mengadakan pelatihan para penggiat Petani Kopi di Tanah Karo, adalah sangat tepat, sebab Tanah Karo merupakan tanahnya sangat-lah subur, tinggal bagaimana Petani mengelola dan memanfaatkannya, “ujarnya.
Disamping itu, para Petani dan eksportir bersyukurlah karena daerah Karo dijadikan pilihan primadona oleh ITFC sebagai pelatihan dan penyuluhan pengembangan Kopi , seingat saya Kab . Karo bukan penghasil Kopi tetapi Jeruk , semua itu tinggal kenangan, sekarang saatnya para petani penggiat Kopi , jadikanlah pelatihan ini betul betul momentum diapliksikan bercocok tanam dengan menggunakan ilmu yang diajarkan nantinya, jangan hanya berpedoman ke pengetahuan alam saja, “papar Musa Rajeksah.
Lanjutnya, acara ini kita harapkan terus berlanjut, jangan hanya 2 (dua) Kabupaten ini yang menerima kesempatan pelatihan ini, sebab masih ada Kabupaten lain juga ingin seperti Kab . Karo ini, di 33 Kabupaten /Kota se-Sumut.
Apabila Petani kita sukses mengikuti program ITFC ini, dapat kita lihat seperti negara Thailand, mereka biasa keladang menggunakan kendaraan doubel cabin, sedangkan para Petani kita naik Sepeda Motor saja sulit ada, “jelasnya.
Hal senada dikemukakan Bupati Karo Terkelin Brahmana saat menyampaikan sambutannya pada prinsipnya Pemda Karo sangat mendukung penuh program dan pelatihan budidaya ekspor Kopi ITFC untuk meningkatkan keterampilan penggiat para Petani Kopi di Kab . Tanah Karo, “ujarnya.
Menurut Terkelin, saat ini tanaman Kopi di Kab . Karo sudah mulai berkembang puncaknya ditahun 2018 Petani menanam Kopi mencapai 9.178,44 Ha dengan luas panen 6.875 Ha, Produksi 13.279.74 Ton produktifitas 1.931,60 Kg/Ha per tahun,” ungkapnya.
Ada beberapa faktor di Kab. Karo Petani Kopi belum signifikan melakukan budidaya Kopi , karena belum tercapai produktifitas Kopi diatas 2.500 KG/Ha per tahun, tanaman Kopi tidak bertahan lama berproduktif, belum melakukan budidaya yang benar dan masih rendahnya rendemen gabah Kopi yang dihasilkan, “urai Terkelin.
Untuk itu dengan adanya pelatihan ini, diharapkan para penggiat Petani Kopi akan merubah cara berpikir sesuatunya dalam pengembangan Kopi , sehingga Petani tidak lagi dikuasai oleh pengusaha maupun orang tertentu,yang menguntungkan segelintir orang, “pungkasnya.
Selesai acara , ITFC Mr. Hani Slem Sonbol memberikan penyerahan piagam penghargaan kepada penggiat Petani Kopi sebanyak 10 orang terdiri dari 5 orang Kab Karo dan 5 orang Kab . Dairi,disaksikan Wagubsu Musa Rajeksah, Bupati Karo Terkelin Brahmana, serta pemberian cenderamata kemudian dilanjutkan penandatangan perjanjian oleh ITFC dengan tiga eksportir Kopi dan koperasi Kopi Indonesia yakni Boemi Coffee, Arvis Sanada Sanni dan Ujang Jaya Internasional dengan menyerahkan dana dengan nilai total USD 6 Juta.
(David)