Dewi Sinaga : Jika Tidak Ada Program JKN, Mungkin Kami Harus Pinjam Uang Sana Sini

Berita Karo, Berita Online Indonesia Di Online News Indonesia, www.olnewsindonesia.com 

Adanya Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) sangat dirasakan manfaatnya oleh seluruh masyarakat. Yang mama berkat program tersebut, kini masyarakat dapat memperoleh akses pelayanan kesehatan yang bermutu tanpa harus mengeluarkan biaya yang besar. Hal inilah yang dirasakan oleh Dewi Anggraini Sinaga.

Dimana Ibu tiga orang anak ini mengungkapkan bahwa ketiga anaknya dilahirkan melalui metode caesar. Anak pertamanya lahir pada bulan maret 2017. Saat itu dirinya sudah kebidan dengan kondisi bukaan lima. Namun air ketuban keburu pecah tiba-tiba dirinya mengalami pendarahan hebat serta tekanan darah tinggi sehingga akan berisiko tinggi jika tetap memaksakan melahirkan normal.

“Tidak terpikir oleh saya jika tidak ada Program JKN. Mungkin kami harus pinjam uang ke sana sini untuk biaya melahirkan yang besar. Bagi kami yang berpenghasilan pas-pasan mungkin tidak akan bisa membayarnya. Waktu itu kami belum terdaftar JKN, sehingga kami harus bayar umum. Kurang lebih kami habis sembilan juta rupiah.

Bayangkan kami harus mencari sana-sini untuk mendapatkan biaya itu ditengah kondisi saya yang juga masih butuh pelayanan kesehatan, mau tidak mau kami harus cari biayanya,” ujar Dewi kepada wartawan beberapa waktu yang lalu.

Wanita ini pun memutuskan untuk ikut dengan suaminya merantau ke Kota Kabanjahe setelah melahirkan anak pertamanya. Di sanalah mereka mulai mengenal Program JKN. Mereka diberitahu oleh tetangganya. Belajar dari pengalaman melahirkan anak pertama Dewi dan suamianya segera mengambil keputusan untuk segera mendaftarkan diri menjadi peserta JKN dengan tujuan sedia payung sebelum hujan.

Terdaftar sejak tahun 2019 sebagai Pekerja Bukan Penerima Upah (PBPU) atau yang lebih dikenal dengan peserta mandiri pada kelas tiga, Dewi merasa sangat berterima kasih kepada pihak BPJS Kesehatan sebagai penyelenggara JKN. Dengan iuran yang tidak besar per bulannya, ia sudah mendapatkan pelayanan kesehatan gratis tanpa iur biaya saat melahirkan anak kedua dan ketiganya, yang mana dirinya memang sulit untuk melahirkan normal karena tekanan darahnya sangat tinggi.

“Pelayanan di fasilitas kesehatannya juga sangat bagus, tidak dibeda-bedakan dengan Peserta Umum. Tenaga medisnya sangat pengertian dan telaten, mulai dari saat saya menjalani operasi caesar sampai dengan tahap pemulihan,” ungkap Dewi.

Pada kesempatan yang sama suami Dewi, Andre Kurniawan Siregar menyampaikan saat ini pelayanan JKN sudah semakin bagus. Menurutnya, fasilitas kesehatan kini semakin mengutamakan pelayanan terbaik kepada Pesertanya. Bahkan sekarang berobat cukup dengan memperlihatkan Kartu Identitas Penduduk (KTP) atau Kartu Indonesia Sehat (KIS) Digital dari Aplikasi Mobile JKN.

“Kemarin kami sudah menggunakan Aplikasi Mobile JKN, namun karena handphone rusak belum diperbaiki jadi sudah tidak ada lagi. Mudah-mudahan nanti bisa segera kami perbaiki dan bisa kami unduh lagi aplikasi tersebut. Selain dipakai untuk persalinan kami juga sering pakai untuk berobat jika mengalami sakit seperti demam, batuk dan pilek. Jujur kami sangat berterima kasih dengan Program JKN ini. Sangat membantu biaya berobat,” ujar pria yang sehari-harinya bekerja di bengkel mobil ini.

Andre berharap semoga ke depan keluarganya diberikan rezeki dan kesehatan yang berlimpah sehingga iuran JKN yang mereka bayarkan setiap bulan memberikan manfaat bagi peserta JKN lain yang sedang sakit atau membutuhkan pelayanan kesehatan. Andre juga mengajak masyarakat untuk mulai menyadari pentingnya memiliki jaminan kesehatan sebagai proteksi diri dan keluarga.

“Agar terproteksi dan terlindungi saat sakit kami berharap seluruh masyarakat dapat menyadari pentingnya terdaftar dalam Program JKN, sehingga terbuka hatinya untuk segera mendaftar. Tidak perlu pusing memikirkan masalah biaya berobat ketika sakit, karena kalau sudah terdaftar dan aktif kepesertaannya biaya pengobatan sudah ditanggung oleh JKN selama sesuai dengan indikasi medis. Kewajiban kita sebagai peserta cukup rutin membayar iuran paling lama tanggal sepuluh setiap bulannya agar terhindar dari denda layanan bila suatu saat harus rawat inap di rumah sakit. Prinsip program ini kan gotong royong yang sehat membantu yang sakit dari sisi pengumpulan iurannya,” jelas Andre ini.

(David)