by

Kampanyekan Moderasi Islam Indonesia, Kemenag Datangkan Ribuan Mahasiswa dan Profesor Asing

Jakarta OLNewsIndonesia. Kementerian Agama terus menggencarkan kampanye moderasi Islam Indonesia, baik di dalam maupun luar negeri. Salah satunya adalah melalui internasionalisasi Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN).

Dirjen Pendidikan Islam Kamaruddin Islam mengatakan kalau pihaknya dalam tiga tahun terakhir mendatangkan para guru besar  di Jerman untuk lebih mengenal Islam Indonesia. Mulai tahun ini, Kemenag juga akan mendatangkan mahasiswa asing untuk belajar di PTKIN.

“Tahun ini kita menargetkan untuk mendatangkan sebanyak 100 profesor asal Jerman dan 3000 mahasiswa asing. Untuk itu kami minta para rektor membebaskan uang kuliah mahasiswa asing yang kita datangkan tersebut,” kata Kamaruddin pada Rapat Koordinasi Rektor dan Ketua PTKI bersama Menteri Agama dengan tema “Inovasi dan Program Unggulan Direktorat PTKI Tahun 2018 di Jakarta, Kamis (11/01).

Menurutnya, saat ini, suda ada sekitar 50 profesor asal Jerman yang sudah disebar ke berbagai PTKIN di Indonesia. Program mendatangkan profesor ini sudah berjalan selama tiga tahun.

Selain itu, Ditjen Pendidikan Islam juga melakukan internasionaliasi kurikulum. Semua kitab-kitab yang dikaji dan dipelajari di Al-Azhar dan di Barat sekarang harus dikaji dan dipelajari juga di Indonesia. “Ke depan kita berharap PTKIN  betul-betul menjadi salah satu  tujuan atau referensi perguruan tinggi Islam di Dunia, “ ujarnya.

Program Ditjen Pendidikan Islam ini diapresiasi Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin. Hadir di forum yang sama, Menag mengatakan bahwa  mendatangkan para guru besar dan  mahasiswa asing ke Indonesia akan memiliki dampak luar biasa.

“Ini sangat penting. Kalau perlu buat program bulanan visiting profesor ke sejumlah PTKIN di Indonesia. Sebab merekalah yang nantinya akan menjadi duta kita di negaranya dalam menjelaskan bagaimana peradaban Islam di Indonesia,” sambung Menag.

Menurut Menag, ekspektasi publik terhadap PTKIN saat ini semakin besar.  Sebab, PTKIN memiliki otoritas bicara tentang Islam dalam sudut pandang akademik. Sekarang telah terjadi pergeseran cara pandang sebagian masyarakat dunia terhadap keberadaan PTKIN di Indonesia.

“Kita tidak hanya dipandang  dan ditonton oleh masyarakat dunia melainkan diharapkan ikut memberikan kontribusi dalam menata peradaban dunia. Konteksnya sudah dunia tidak hanya semata Indonesia,” kata Lukman.

Hadir juga dalam rakor tersebut, Sekretaris Ditjen Pendis M Ishom Yusqi dan Direktur Perguruan Tinggi Keagamaan Islam M  Arskal Salim.

Source : Kemenag

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.