Tanah Karo.Olnewsindonesia,Sabtu(09/06)
Puluhan warga Desa Kuta Mbelin Kecamatan Tiga Panah Kabupaten Karo dan di dampingi Kepala Desa Salomo Tarigan ,Datangi kantor BPBD Karo di Kabanjahe  Jumat,(08/06) 2018 Pukul 11:30, kedatangan warga kuta Mbelin ke kantor BPBD Karo terkait permasalahan dampak dari Pembangunan Perumahan Relokasi Mandiri bagi korban erupsi gunung Sinabung yang berada di hamparan Desa Kuta mbelin.
Warga menduga bahwa pihak BPBD Karo dan pihak pengembang proyek perumahan tersebut tidak memikirkan dampak buruk yang terjadi karna tidak memikirkan terlebih dahulu pembangunan saluran Drenase untuk penyaluran air limbah dari perumahan dan telah berkurangnya resapan air , sehingga ketika hujan datang  lahan pertanian warga desa Mbelin di sekitar perumahan ,mengalami kerusakan dan sebagian tanaman mereka hanyut akibat tidak adanya saluran Drenase proyek perumahan tersebut.
Kedatangan warga langsung di sambut oleh Kalak (kepala pelaksana) BPBD Kab Karo Ir Martin Sitepu di ruangan nya. Dalam pertemuan tersebut salah satu dari perwakilan warga R Tarigan (40) mengatakan, “ Kami meminta pengkajian ulang dan menolak keras untuk rencana pembuatan bak penampungan air limbah di lokasi perumahan tersebut karena kurang optimal dan dapat berdampak buruk lagi di kemudian hari ,namun bila di buatkan parit mungkin bisa, karena air dari lokasi itu sangat besar, sebelum pun bagunan relokasi itu ada ,karena lokasi lahan perumahan tersebut posisinya miring seperti jurang ,apalagi di kala hujan datang air disitu sudah sangat besar di tambah lagi setelah ada bangunan yang pasti resapan air sudah berkurang ,otomatis debit air semakin besar dan deras nanti, â€Tegasnya.
Sementara Tarigan dan warga lainnya meminta agar kegiatan Pembangunan Perumahan relokasi mandiri di Hamparan Desa Kuta Mbelin di hentikan dulu sampai ada pembicaraan dengan pihak Pemkab kata warga. Warga juga meminta tidak ada lagi kegiatan pengerjaan Bak penampungan limbah ,pembangunan jalan dan kegiatan lainnya karena ini hanya bisa menimbulkan konflik sebelum sampai permasalahan tuntutan warga di penuhi .
Masih kata warga, “penolakan ini bukan menandakan kami menolak mereka saudara kita para warga terdampak erupsi untuk tinggal disitu ,namun disini yang kami sesalkan lamban nya tanggapan pihak Pemerintah dalam hal ini pihak BPBD karo ,karna sudah sekian lama masalah lahan ini kami pertanyakan,sampai saat ini belum juga selesai.”Uarnya.
Lain lagi dengan S. Sembiring (52), ”seperti kejadian tadi saat saya dan warga lainnya ,menjumpai Camat dan didampingi Muspika Polsek dan Danramil sektor Tiga Panah yang berada di lokasi proyek perumahan yang hendak bergotong royong dan mengukur lokasi pembuatan Bak penampungan Sembiring mengisahkan, “masak di kampung kami sendiri kami di tanya kalian siapa …?? oleh aparat keamanan yang ada disana ,seharusnya kami yang bertanya ngapain mereka disana, ini kan sudah sepertinya kami sebagai warga merasa sudah di sepelekan dan kami merasa aparat sudah mencederai perasaan kami ,apa kah wajar seorang penegak hukum yang juga pengayom dan pelindung masyarakat berbicara seperti itu..?? Atas ungkapan aparat yang tak pantas itu.”Jelas nya,dihadapan Kalak BPBD.
Masih menurut keterangan warga desa kuta Mbelin ,mereka sangat menyayangkan atas sikap Ketua BPD dan anggota BPD lainnya yang tak turut serta dalam penyelesai atas permasalahan lahan warga yang terdampak pembangunan proyek perumahan ,padahal masih menurut warga tadi malam pihak BPD di kampungnya sudah berjanji akan siap mendampingi namun sampai saat ini belum juga datang dan hendphone milik nya juga tak dapat di hubungi,ungkap warga tersebut dengan kesal..!!
Kalak BPBD Ir Martin Sitepu menanggapi langsung keluhan warga. Martin meminta waktu kepada warga agar usai lebaran nanti, pihak BPBD akan mengundang Dinas Terkait seperti Dinas PU, Perkim, Pertanian, Lingkungan Hidup, DPRD, Forkompinda, Sosial, Para Asisten, Muspika Camat Tigapanah untuk membicarakan masalah tersebut.
Kata Martin, ” pada intinya saya tidak bisa memutuskan atau menjawab sendiri, keluhan kalian, maka beri waktu setelah lebaran kita rapat bersama Pihak Pemkab, kalau tadi warga meminta pertemuan ( runggu) diadakan di Kutambelin, keputusannya bukan sama saya, tapi saya akan coba usulkan ujar Martin,seraya menambahkan, ”tetapi kalau untuk menghentikan kegiatan di pembangunan relokasi mandiri itu, mungkin untuk sementara akan dihentikan sampai nanti kita adakan rapat besar. Jadi kami harapkan jangan ada kericuhan lagi sampai waktu rapat tiba seusai lebaran nanti bersama semua Dinas terkait Pemkab Karo. Namun untuk tanggal saya belum bisa pastikan, maka saya minta kepada kepala Desa mengingatkan saya nanti setelah usai Lebaran, ‘Tandasnya serta di amini oleh kepala Desa dan warga yang hadir.
(david)