Berita Sepakbola, Online News Indonesia, Senin (6/1)
Layaknya film-film horor yang menampilkan siluman jadi-jadian, didunia perwasitan cabang olahraga Sepakbola juga semakin marak ditemukan oknum wasit jadi-jadian. Perbedaanya wasit jadi-jadian ini banyak dicari oleh Penyelenggara Turnamen Lokal yang memiliki dana terbatas atau Penyelenggara yang ingin berhemat untuk menghadirkan Kompetisi bagi tontonan masyrakat pencinta Sepak Bola.
Wasit Jadi-Jadian ini membuat gerah para wasit yang memiliki sertifikat atau lisensi wasit resmi tentunya. Dengan modal berani dan mengetahui ilmu perwasitan secara otodidak, wasit jadi-jadian ini tentunya memberikan efek horor bagi prestasi, menghadirkan horor kontroversi dan berindikasi menampilkan horor untuk tidak adil dalam memimpin suatu jalannya pertandingan sepak bola.
Seperti hal yang diungkapkan oleh Wasit yang berlisensikan C1 Nasional PSSI ASPROV DKI Juandi.H.wowo, Wasit Jadi-Jadian atau abal-abal sering melakukan keputusan-keputusan yang tidak sesuai dengan Pedoman dan Aturan (Rule Of Game) Perwasitan Dari Fifa yang sudah ditandatangani oleh PSSI, baik untuk pertandingan Sepakbola yang termasuk didalamnya termasuk Futsal dibawah Asosiasinya AFI.
“Saya benar benar muak, ketika ada pertandingan sepak bola maupun futsal, ketika pertandingan itu dipimpin oleh wasit, namun bukan wasit sungguhan, mereka hanya belajar otodidak, bukan ikut kepelatihan dan pembelajaran yang sesungguhnya”, Ujar Juandi Wowo dengan nada kecewa ketika diwawancarai oleh OLNews Indonesia.
Masih menurut Juandi Wowo, peranan AWAPSI (Asosiasi Wasit dan Pengawas Pertandingan Sepakbola Indonesia) sangat dibutuhkan untuk segera membenahi kondisi wasit jadi-jadian ini dan memberikan solusinya. Apabila ada tindakan yang bijak dari AWAPSI, maka karir dan jam terbang wasit yang sudah memiliki lisensi dan tergabung di Asosiasi akan semakin baik lagi.
Menurut Wowo wasit abal-abal bukan rahasia umum, prakteknya bisa ditemukan di tanah air. Termasuk diwilayah dimana dirinya berdomisili yaitu Kabupaten Bogor, karena begitu cintanya terhadap perkembangan Sepakbola dan Pembinaan perwasitan di wilayah ini, dirinya merasa tergugah untuk menyuarakan kata hatinya.
Diamini oleh Alman seorang wasit yang telah memiliki Dua Lisensi yaitu C1 dan Level 1 Futsal menyatakan Wasit jadi-jadian atau abal-abal tidak akan memberikan edukasi bagi perkembangan prestasi Sepakbola Tanah Air. Kehadiran oknum wasit jadi-jadian yang tidak mempelajari Aturan Perwasitan akan mengurangi mutu dan mencoreng kode etik profesi wasit.
Menyikapi Wasit jadi-jadian atau abal-abal, Madi Darmadi selaku Koordinator Awapsi Kabupaten Bogor, langsung merespon akan terkait keluhan banyaknya wasit yang tidak berlisensi yang kerap memimpin pertandingan di Kompetisi atau Turnament lokal di daerah Timur Kabupaten Bogor.
“Saya akan tindak tegas wasit abal abal yang beredar di wilayah timur, dengan cara menegur langsung saat mereka memimpin pertandingan dan mencoba merangkul mereka agar ikut kepelatihan dan pembelajaran yang seharusnya, agar mereka pun bisa berlisensi seperti teman teman yang ada di Awapsi” terangnya.
Denny