HJB Ke-541, Kades Jonggol H Yofi M Safri Kecewa Terhadap Pemkab Bogor

Berita Jonggol, Berita Online Indonesia Di Online News Indonesia, www.olnewsindonesia.com

Di Hari Jadi Bogor Ke-541, Pemerintah Desa Jonggol, melalui Kepala Desanya H Yofi Mohamad Safri, SE menyatakan rasa bersyukurnya kepada Allah SWT atas HJB ke-541, sekaligus mengungkapkan kekecewaanya terhadap Pemkab Bogor karena pengajuan dari Desanya berupa Bak Motor (Baktor) tidak terealisasi, padahal sudah diajukan selama 2 tahun dan untuk mendukung program Bank Sampah, Kampung Ramah Lingkungan dan Stunting.

“Kita ingin mendapatkan perhatian lebih dari Pemkab mengenai kampung ramah lingkungan dan bak sampah, karena salah satu Pancakarsa Bogor letaknya disana, namun Kami Pemdes Jonggol merasa hal tersebut kurang diperhatikan oleh Pemerintah Kabupaten Bogor. Kami mengajukan sudah 2 tahun lalu, disusul lagi dengan pengajuan berikutnya, itu mengajukan 16 baktor untuk 11 RW, karena sampah menjadi prioritas utama” ujar Yofi, panggilan akrab Kepala Desa Jonggol, yang juga mengungkapkan bahwa salah satu faktor penuntasan stunting adalah pola hidup sehat, saluran air dan penanganan sampah.

Ditambahkan Yofi, disaat masyarakat Desa Jonggol mulai sadar, mulai giat dengan bank sampahnya dengan Kampung Ramah Lingkungannya bahkan mendapatkan pengharagaan, Yofi berharap ada respon terhadap permintaan desa, agar masyarakat dibantu kebutuhannya dengan didorong dengan armada. Mengingat bahwa masyarakat Desa sudah membuktikan dari inisiatif hingga hasil yang bisa dilihat.

“Karena salah satu kunci bisa berpindahnya dari tempat penampungan sampah ke Bank Sampah untuk diolah dan dijadikan produk kompos dan lainnya, itu perlu armada” pungkas Yofi membeberkan harapannya, ketika diwawancara di Kantor Desa Jonggol, Kecamatan Jonggol, Sabtu (3/6/23).

Secara gamblang Yofi mengutarakan kronologi kekecewaanya dari perspektif dirinya karena upaya permintaan baktor yang dilakukan dalam 2 tahun ini bertepuk sebelah tangan.

“Saya sudah tembuskan permintaan itu kepada Pak Sekda, tidak dijawab hanya dibaca, Saya sudah tembuskan permintaan itu WA ke Kepala Dinas DPMD Pak Reynaldi hanya dibaca, tidak dijawab. Jadi Saya melihat sepertinya ini tidak menjadi prioritas bagi mereka. Itu asumsi Saya, karena minimal dijawablah, bahwa Kami sudah mengajukan proposal tersebut, minimal dijawab walaikum salam, terimakasih. Ini hanya dibaca, tidak dijawab, ini yang membuat Kami kecewa. Sementara warga sedang semangat-semangatnya membenahi lingkungan untuk pola hidup bersih dan sehat” terang Yofi yang kecewa, yang menduga bahwa proposal dari Desanya tidak menjadi prioritas dan menggangap pesan Whatsapp nya hanya dibaca saja, tidak dijawab.

Walaupun 2 tahun belum terealisasi, Yofi optimis Pemerintah Kabupaten Bogor akan membuktikan keseriusan dengan cara mewujudkan keinginan proposal dari Desanya.

“Saya minta wujudkan proposal permintaan 16 baktor untuk Desa Jonggol sebagai percontohan untuk desa-desa yang lain, bagaimana cara menangani sampah organik dan anorganik, karena Kita juga akan beranjak ke mulai ternak magot dari sisa makanan itu, selain produk-produk KRL lainnya. Tidak mungkin Kita menggangarkan dari dana desa armada itu” terang Yofi yang optimis bahwa Pemkab akan membantu dirinya dan pengajuan terkini dilakukan pada saat penilaian program KRL.

Hal lain yang diungkapkan oleh Yofi adalah untuk memperbaiki komunikasi dengan cara menjawab pertanyaan-pertanyaan dari Pemerintah Desa Jonggol.

“Minimal direspon, Kalau memang tidak ada, tidak ada, kalau emang tidak ada anggaran, tidak ada anggarannya. Minimal direspon, Kami tahu bahwa proposal Kami sampai disana dan dibaca, tidak masuk tong sampah. Ini kemana proposal Kami sudah beberapa kali diajukan, apakah hanya masuk tong sampah ? Kalau memang tidak ada, harus dijawab karena itu proposal, ada stempel desa resmi, jawablah dengan resmi apa kendalanya” ujar Yofi lugas.

Yofi mengklaim bahwa tidak semua desa bergerak tentang program Bank Sampah dan Kampung Ramah Lingkungan. Sementara warganya yang sudah berinisiatif dan responsif mensukseskan program Pemkab, seharusnya dibantu.

“TIdak semua Desa mau bergerak tentang Bank Sampah dan KRL, nah ini yang sedang semangat bergerak, kok tidak mendapat perhatian, nah ini yang membuat kecewa Pemdes Jonggol terhadap Pemkab Bogor” tutup Yofi berharap proposal Baktornya bisa direalisasikan oleh Pemkab Bogor untuk program Desa Bank Sampah dan Kampung Ramah Lingkungan (KRL).

Joner