Madan Siregar : Tenang Punya JKN Saat Butuh Pengobatan

Berita Karo, Berita Online Indonesia Di Online News Indonesia, www.olnewsindonesia.com

Hingga saat ini, tidak sedikit masyarakat yang telah memanfaatkan layanan kesehatan Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang dikelola oleh BPJS Kesehatan. Menurut data BPJS Kesehatan per Oktober 2022 menunjukkan peningkatan angka pemanfaatan dari 993 ribu akses per hari di tahun 2020 menjadi 1,1 juta layanan kesehatan per hari pada tahun 2021.

Juni Ramadan Siregar (37), adalah salah satu peserta Program JKN segmen Pekerja Bukan Penerima Upah (PBPU) yang lebih dikenal sebagai Peserta Mandiri. Ia menceritakan pengalamannya di bulan April lalu saat mendampingi pengobatan anaknya Rans Fascal Siregar kepada Tim BPJS Kesehatan beberapa waktu lalu.

“Menurut hasil pemeriksaan dokter spesialis, proses lahiran Rans harus secara caesar karena berat badan kurang dan ada gangguan pernafasan serta pneumonia. Setelah operasi dia juga harus dirujuk karena keterbatasan peralatan dan perlengkapan medis di Rumah Sakit Umum Efarina Kabanjahe,” jelas Juni.

Lebih lanjut ayah dari tiga orang anak tersebut menambahkan bahwa dirinya sempat khawatir dan panik saat mendapatkan informasi bahwa beberapa rumah sakit tujuan rujukan di Medan penuh sedangkan bayinya harus segera mendapatkan perawatan intensif.

“Saya sampai meminta bantuan teman untuk mencari informasi estimasi biaya perawatan bila Rans dibawa ke rumah sakit Swasta yang belum kerjasama dengan BPJS Kesehatan. Biayanya sangat mahal dan harus menjual sepeda motor karena tabungan tidak cukup,” terang pria yang berprofesi sebagai tukang tersebut.

Pria kelahiran 1985 itu kemudian bisa bernafas lega setelah mendapatkan kabar dari Manajemen RSU Efarina bahwa tersedia fasilitas perawatan yang dibutuhkan di Rumah Sakit Umum Bina Kasih Medan dan putra ketiganya dapat segera dirujuk untuk mendapatkan pelayanan lebih lanjut.

“Berita baik ini membawa sukacita penuh bagi keluarga. Setelah sebelumnya lahiran Rans berjalan lancar, rujukan ke rumah sakit yang dibutuhkan juga dapat segera dilakukan, semuanya ditanggung oleh JKN tanpa biaya sepeserpun dari kantong kami,” ungkap Juni.

Pria asli kelahiran Kabanjahe Kabupaten Tanah Karo itu juga menganjurkan kepada masyarakat yang belum terdaftar sebagai peserta Program JKN untuk segera mendaftarkan dirinya beserta keluarga agar tenang ketika membutuhkan akses layanan kesehatan.

“Kita tidak tahu kapan sakit, begitu juga dengan keluarga. Tidak terpikir bagaimana nasib anak saya seandainya saat itu kami tidak memiliki kartu BPJS Kesehatan,” pungkas pria yang akrab disapa Madan tersebut.

(David)