Jakarta, www.olnewsindonesia.com
Mulyadi anggota Komisi V ,DPR RI Fraksi Gerindra,
Puncak tidak jauh dari Istana Presiden di Bogor kalau dari arah Ciawi atau melintasi Istana Presiden di Cipanas kalau dari arah Cianjur, namun pembangunan infarastuktur yang gencar di seluruh Indonesia,bahkan di daerah destinasi wisata super prioritas sekalipun, tapi tidak di rasakan oleh warga Kab.Bogor yang dekat dengan Ibukota dan wisatawannya selalu membanjiri puncak bahkan saat pandemi seperti ini sekalipun
Negara seperti gagap bahkan tidak hadir untuk mengatasi penderitaan jutaan anak bangsa yang hidup di wilayah tersebut dan wisatawan lokal yang ingin menikmati liburan murah
Kemacetan puncak bukan saja jadi penderitaan buat wisatawan,tapi juga puluhan tahun warga Ciawi,Megamendung dan Cisarua hidup di alam dingin tapi mengundang horor berkepanjangan
Bagaimana tidak ,mereka tersiksa dalam menjalankan aktifitas :bekerja,sekolah belum lagi yang sakit,melahirkan bahkan ada yang sampai melahirkan di Mobil karena terjebak macet
sebagai anggota DPR RI yang bermitra dengan Kemeterian PUPR dan Kementerian Perhubungan dan berasal dari dapil sudah berulang kali saya sampaikan di ruang rapat komisi V,dengan berbagai cara,lembut bahkan marah,tetap saja tidak ada solusi konkrit,jawaban hanya retorika dan seremonial seperti pemadam kebakaran
Saya di dapil seperti badut,di akses warga puncak tapi hanya seperti jadi penghibur sesaat,setelah itu tidak juga ada solusi
usulan yang sering saya utarakan :
- Solusi jangka Panjang : Proyek puncak dua dilaksanakan sebagai jalur lintasan,puncak exisisting sebagai jalur wisata
2.Jangka menengah,APBN merivitalisasi jalur selatan dan utara di wilayah puncak existing
3.Jangka Pendek,buat bundaran atau flyover /under pass di simpul kemacetan sepanjang jalur puncak existing termasuk merelokasi bangunan bangunan yang ada di simpul kemacetan termasuk membuat jalur baru yang bisa memotong masuk ke arah tol BOCIMI
kalau lebih cepat opsi dua dan tiga laksanakan berbarengan
jika ini tidak juga di realisasikan,seperti yang pernah saya sampaikan di rapat Komisi V dengan Pak Menteri dan pak Wamen PUPR : SAYA AKAN AUDENSI DENGAN TUHAN SAJA
Deni