Pematangsiantar, OLNewsindonesia Sabtu (3/2)
Yayasan Baitul Maal PLN Area Pematangsiantar Wilayah Sumatera Utara, gelar acara Berbagi Bersama 200 Dhuafa, Pemberdayaan Ekonomi Keluarga dan Santunan Pembiayaan Anak Putus Sekolah di Mesjid Raya Pematangsiantar pada Sabtu (3/2).
Acara ini merupakan acara rutin yang dilaksanakan oleh YBM PLN selaku lembaga zakat yang mengelola zakat pegawai PLN yang beragama muslim, dan dibuka secara khidmad oleh Ketua YBM PLN Area Pematangsiantar, Edy Shaleh Siregar.
Turut hadir Ketua Majelis Ulama Indonesia Kota Pematangsiantar Drs. H. M Ali Lubis, Ketua BKM Masjid Raya H. Zulkarnaen Nasution.
Penyerahan bantuan dan santunan kali ini sedikit berbeda. Jika sebelumnya acara penyerahan bantuan berupa santunan kepada kaum dhuafa dan anak yatim, kali ini YBM PLN juga turut fokus pada Pemberdayaan Ekonomi Keluarga.
Dalam sambutannya, Edy Shaleh menyatakan bahwa “Zakat Profesi atau penghasilan tiap bulan yang dikeluarkan sebesar 2,5% wajib untuk di2keluarkan dan disalurkan kepada yang berhak mendapatkannya. Penyaluran zakat kali ini, kami tidak hanya memberikan santunan namun juga melihat dari sisi efektivas pemberdayaan ekonomi masyarakat”.
Ketua YBM PLN Area Pematangsiantar didampingi oleh Ketua MUI Kota Pematangsiar memberikan bantuan untuk pemberdayaan ekonomi senilai Rp 5.000.000 kepada 14 orang penerima bantuan usaha, 3 diantaranya merupakan mualaf.
Adapun bantuan ini tidak diberikan dalam bentuk tunai, melainkan berupa barang dan kebutuhan usaha yang diperlukan oleh tiap penerima bantuan. Kebutuhan usaha yang diberikan adalah peralatan yang menunjang usaha penerima bantuan, seperti kandang untuk peternak bebek, perlengkapan jahit untuk usaha jahit menjahit, dsb.
Edy turut menambahkan bahwa dengan memberikan bantuan berupa kebutuhan atau modal usaha tentunya akan lebih bermanfaat dan dapat memberikan efek yang berkesinambungan.
Tak hanya itu, Sebanyak 200 paket sembako senilai Rp 200.000 dan uang tunai senilai Rp 300.000,- diberikan kepada para kaum Dhuafa yang berada di Kota Pematangsiantar. Bantuan juga diberikan secara simbolis kepada 5 orang anak putus sekolah berupa santunan dan perlengkapan sekolah senilai maksimal Rp 5.000.000. Teknisnya, santunan tersebut akan langsung dibayarkan oleh YBM PLN kepada pihak sekolah untuk tunggakan uang sekolah yang belum dibayar dan melunasi uang sekolag untuk 1 tahun ke depan, sisanya dibelikan perlengkapan sekolah dan uang saku.
Ketua MUI Kota Pematangsiantar menyambut baik acara ini, “Inilah sebuah prestasi, tidak hanya memberikan santunan. Namun juga memperhatikan fakir miskin, sehingga nantinya fakir miskin kita tidak akan lemah lagi.” ujarnya.
(JuntakStar/Yudisthira)