Tanah Karo,Olnewsindonesia,Sabtu(03/02)
Jeruk di Karo salah satu buah yang sangat dikenal di berbagai daerah, sehingga bagi siapa saja berkunjung ke dataran tinggi Tanah Karo pastilah buah jeruk jadi salah satu buah tangan yang paling dicari.
Namun siapa sangka hal itu tak seperti dulu lagi, pasalnya, hama lalat buah atau kerap disebut citcit, sampai saat ini masih merajalela dan susah membasminya.
Dalam hal ini,masyarakat petani jeruk meminta Pemerintah Kabupaten Kabupaten Karo mencari solusi atau membuat terobosan baru, cara cara membasmi hama buah tersebut.
Seperti yang disampaikan Daniel Sembiring, seorang petani jeruk, warga Aji Buhara, Kabupaten Karo, ketika kru media OLNEWSINDONESIA menyambangi kebun Miliknya, Sabtu, (3/2),mengatakan, disamping lalat buah yang merusak buah tanaman jeruk sampai berjatuhan, harganya juga murah. Sementara pupuk dan obat obatan melambung tinggi.
“harga jeruk saat ini, hanya mencapai Rp. 4500/Kg sampai Rp.5000/Kg, sementara obat obatan Insektisida dan Pestisida mahal,”Ujarnya
Sementara itu, katanya menambahkan, buah jeruk membutuhkan modal antara Rp 2.500 Rp 3.000 per kg. Biaya tersebut belum termasuk untuk ongkos tenaga kerja dan biaya tongkat penyangga dahan (dahan buah) Rp 1.000 per tongkat.
Sehingga banyak petani jeruk di Tanah Karo saat ini beralih menanam komoditas lain seperti kopi dan holtikultural lainnya, “tidak tertutup kemungkinan kedepannya jeruk Karo hanya tinggal nama, jika pemerintah tak punya solusi, karena selain lalat buah merusak buah jeruk, harga juga anjlok ditambah harga pupuk yang mahal, ” Katanya
Hal yang sama disampaikan Darta Sinuhaji, “Terkait hama lalat buah, menurutnya, hingga kini belum dapat teratasi karena petani belum ada kebersamaan dalam membasminya. Seperti dalam pemasangan anti lalat dan penyemprotan obat-obatan,” Paparnya
Dengan kondisi harga yang anjlok serta serangan hama lalat buah membuat para petani jeruk di Tanah Karo hanya bisa berpasrah dan berharap pemerintah dapat peka dengan kondisi petani jeruk saat ini.
“Apalagi, belum lama ini, Pemerintah mengimpor jeruk mandarin hingga di atas seribu persen. Hal tersebut juga saya kira berpengaruh terhadap turunnya harga jeruk,ujarnya Darta menambahkan
” Saya berharap agar Pemkab Tanah Karo melalui Dinas Pertanian dan Pangan segera turun tangan Untuk menyelamatkan komoditi jeruk yang selama ini jadi Icon Tanah Karo dari serangan hama yang cukup ganas yang merusak buah jeruk dan berakibat pada kwlitas buah buruk serta harga yang anjlok.”Harap Salah seorang petani kepada Wartawan Olnews.
(Dasa)