Ketika Ignasius Jonan Merubah Wajah KAI Dimulai Dari Toilet Stasiun

BERITA, JAKARTA353 Views

Berita Jakarta, Berita Online Indonesia Di Online News Indonesia, www.olnewsindonesia.com

Mundur kebelakang 13 tahun lalu ketika Ignasius Jonan diangkat menjadi Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia (Persero), dimana dirinya mengubah BUMN ini begitu fenomenal.

Bahkan hasil dari kepemimpinannya masih bisa Kita rasakan hingga saat ini dari stasiun yang disterilisasi , penjualan tiket melalui internet (online), sistem boarding pass, hingga kebersihan ditingkatkan dan perbaikan fasilitas dalam gerbong kereta api.

Diungkapkan oleh Ignasius, bahwa perubahan dimulai dari toilet, sehingga menjadi bersih dan nyaman.

“Toilet simbol peradaban modern Indonesia. Peradaban modern itu simbolnya adalah toilet karena peradaban tidak modern tidak ada toilet,” ujar Ignasius, melalui kanal metrotv, Sabtu 27 Agustus 2022.

“Nah makanya kita tidak hanya ngomong saja waktu itu. Semua orang kan menggukanan toilet. Kalau memperbaiki toilet engga baik, saya percaya itu hanya lip service saja. Simbolik saja. Makanya kita operasi 24 jam sehari. Toilet berhasil baru kita coba langkah lainnya,” ujar Ignasius.

Ignasius mengaku bahwa saat memerintahkan itu banyak orang yang mencibir dan mengkritiknya. Tapi, Ignasius tetap teguh dengan pendiriannya.

“Banyak kritik dari senior saya. Dirut ko benerin toilet. Dalam pikiran saya, anda saja melakukan hal kecil saja tidak bisa. Nah kita ada 200 stasiun di Jakarta. Di stasiun Senin, hari biasa ada 8.000 sampai 10.000 penumpang. Kalau 5 persen saja menggunakan toilet masa kita ga bisa membuat bersih toilet. Ini ga mungkin ga bisa. Nah waktu itu saya bilang, kalau engga berhasil, semua toilet pemimpin harus ditutup hanya boleh gunakan toilet umum,” ujar Ignasius.

Dia pun menyampaikan, tindakan ini dilakukan untuk membuat internal PT Kereta Api menjadi lebih disiplin dan bisa diatur. Menurut Ignasius, untuk merubah wajah kereta api harus dimulai dari internal dahulu. Jika internal bisa diatur, maka masyarakat pun bisa diatur untuk mengikuti kebijakan.

“Pelajarannya, kan mereka menilai masyarakat tak bisa diatur. Tapi kalau kita aja engga bisa tertib di internal, kita ga bisa tertibkan masyarakat,” kata Eks Menteri Perhubungan Indonesia ini.

“Transformasi itu merubah mindset orang-orang di situ, makanya kita mulai dari sini,” lanjutnya.

210