Berita Merauke.OLNewsindonesia,Minggu(30/08)
Aksi – aksi demo yang terjadi selama 5 hari berturut turut di Kabupaten Merauke yang dilakukan berbagai elemen kelompok masyarakat dalam menyampaikan aspirasi untuk didengarkan oleh pemerintah.
Aksi demo yang terjadi terjadi merupakan aksi moral dalam menuntut hak politiknya dalam pemilihan kepala daerah 2020 mendatang ini karena berbagai elemen masyarakat di Papua menilai kebijakan partai politik yang tidak berpihak kepada orang asli Papua,
Bupati Merauke,Frederikus Gebze ketika di temui OLNewsindonesia.com pada Minggu(30/08) mengatakan bahwa dirinya selalu mendukung hak kebebasan masyarakat dalam menyampaikan pendapat di muka umum.
” Sebagai Bupati,Saya harus bisa menjadi orangtua bagi seluruh elemen masyarakat Merauke,Fokus bekerja untuk membangun dan mensejahterakan warga Merauke.”ujar Frederikus Gebze
Frederikus juga mengungkapkan bahwa dirinya mengetahui bahwa kegiatan aksi demo yang terjadi dalam sepekan ini di Merauke adalah gambaran kebebasan masyarakat dalam menyampaikan aspirasi.
Bukan tanpa imbas,saya juga mendapatkan tudingan miring yang dialamatkan kepada saya sebagai Bupati Merauke.Ujar Frederikus
Isu yang kejam dilontarkan,Saya di tuding terkait dalam aksi demo yang digelar kelompok kelompok adat dalam menuntut hak politik.Terang Frederikus
Jika melihat dengan jernih,para elit politik maupun pengurus partai politik yang ada di Merauke harus memahami serta menghargai aspirasi aksi para kelompok adat yang berdemo dalam memperjuangkan hak hak politik mereka.Tukas Frederikus Gebze
Saya tetap fokus menyelesaikan tugas pemerintahan dimasa jabatan Saya,isu murahan dan tudingan tersebut saya abaikan,Saya sebagai Bupati Merauke tetap fokus dalam menyelesaikan tugas yang menjadi kewajiban saya sebagai bupati.Ucapnya dengan tegas.
(DT)