Berita Karo.OLNewsindonesia,Minggu(02/12)
Pondok tempat menginap Mahasiswa dan mahasiswi yang tergabung dalam IMKA (Ikatan Mahasiswa Karo) di Pemandian Air Panas Raja Berneh Daun Paris di Desa Semangat Kecamatan Merdeka Kabupaten Karo ambruk di timpa bongkahan batu besar yang mengakibatkan banyak korban jiwa,Minggu(02/12)
Informasi yang di himpun OLNewsindonesia.com bahwa peserta acara Malam Kekeluargaan Dan Keakraban Mahasiswa yang tergabung dalam Ikatan Mahasiswa Karo (IMKA) diperkirakan. Sekitar 54 peserta sesuai dengan undangan yang telah di sebar.
Pada minggu (02/12) 2018 pukul 06.30 WIB diterima kabar kegiatan Mahasiswa mahasiswi yang tergabung di IMKA telah tertimbun akibat gubuk/pondok yang ditempati oleh para korban ambruk dijatuhi bongkahan batu besar saat mereka tidur,” hal tersebut disampaikan Camat Merdeka,Terang Ukur Br Surbakti saat mendampingi Bupati Karo Terkelin Brahmana SH dan anggota DPRD Karo Thomas Joverson Ginting beserta Dandim 0205/TK Letkol Inf Taufik Rizal Batubara, SE meninjau lokasi di pemandian air panas Daun Paris,Minggu(02/12)kepada OLNewsindonesia.com
” ketika mendapatkan informasi kejadian, saya langsung turun ke lokasi dan melakukan pendataan,kita temukan data korban yang meninggal dan teridentifikasi sebanyak 7 0rang meninggal di TKP (tempat kejadian Perkara) yakni atas nama :
1. Sartika Theresia, Br Perangin – angin, warga desa Merdeka Kec .Merdeka.
2. Emiya ElisaGita Br Tarigan, (22) Alamat Sukamakmur,
3. Monesi Aruan Br Hia (20),Siso Ba hoo Kec .Mandehe Kab Nias Barat.
4. Enjelina Br Ginting (22) Jln Penerbangan Padang Bulan Medan.
5.Kerin Julanaita Br Bangun,Jln Samura K.jahe.
6.Sindi Br Simamora
7.Elisa Sari Br Ginting.
Sementara korban luka – luka 9 ( Sembilan ) orang yakni :
1. Andika (23) warga Medan dengan luka lecet kaki kiri.
2. Novita Sari (19) warga Simp. Ujung Aji Berastagi , luka robek telinga kanan atas, kelopak mata kanan memar dan bengkak, serta pada kepala bagian kanan bengkak.
3. Afinda (22) desa Bukit Kec. Dolat Rayat.
4. Desi Br. Sinabela (21) warga Binjai.
5. Putri Yolanda (19) warga desa Gongsol Kec. Merdeka.
6. Janeta (18) warga Jln Samura Gg Candrawasih
7. Indra (21) warga T. Balata,”papar Camat.
Dan 2 ( Dua ) orang korban lainnya masih berada di Rumah Sakit Efarina Etaham Berastagi adalah Heni (20) Mahasiswa, Medan, dan Grace (20) Mahasiswa, Medan.”ungkap Camat
Sementara Bupati Karo Terkelin Brahmana SH mengataka turut berduka cita dan sangat prihatin atas kejadian yang menimpa para mahasiswa yang tergabung di Ikatan Mahasiswa Karo.” Turut berdukacita bagi keluarga korban yang terkena musibah ini, begitu juga yang luka luka,semoga lekas sembuh, ” ucapnya di lokasi kejadian saat meninjau TKP.
Kedepan kita akan data kembali tempat pemandian yang tidak layak mendirikan bangunan seperti yang kita lihat, bangunan yang terbuat dari kayu dan menyerupai gubuk dibangun dekat gundukan tanah yang ber tebing,dengan dinding bongkahan batu kecil besar sebagai penahan tanah, hal ini dikhawatirkan dapat mengancam keselamatan para tamu yang berada digubuk tersebut,Intinya kedepan kita tidak mau terulang lagi, hal yang serupa dan sudah saya sampaikan ke Camat bersama Muspika agar bersinergi untuk membentuk tim dan melakukan pendataan, mana yang melanggar, harus ditindak!, ” tegas Terkelin.
Hal Senada dikatakan Dandim 0205/TK Letkol Inf Taufik Rizal Batubara.” saya sudah sempat menyiapkan pasukan reaksi cepat penanganan bencana tadi,informasi yang saya dapat katanya bencana alam, makanya saya langsung turun bersama anggota dan sudah siapkan kelengkapan untuk posko dan tenda, “ucap Dandim
Ternyata,sesampai di lapangan kita bertemu dengan Bupati Karo dan Kapolsek Simpang Empat, setelah saya cek dan kordinasi dengan kepolisian, kejadian tersebut bukan bencana alam, tapi suatu musibah, akibat kelalaian pengusaha pemandian yang ceroboh tidak memberikan kenyaman bagi tamu yang berkunjung. Untuk itu, kejadian ini saya sampaikan, sekali lagi ini adalah bukan bencana alam! tetapi musibah, ” tandas Taufik.
Semuanya proses kita serahkan kepolisi, untuk melakukan penyelidikan, nah kedepan saya tadi sudah izin ke Pak Bupati akan kita bentuk tim bersama Polsek dan Koramil untuk mendata lokasi yang persis sama bentuknya seperti pemandian Daun Paris, kita akan patroli, jika ada akan kita bongkar! , pasti akan kita bongkar! ” tegasnya.
Jelasnya lagi, sebab orang datang kesini bukan menyerahkan nyawanya tapi mencari aman, itu langkah kedepan kami ambil Patroli bersama Polisi, ” imbuhnya.
Sedangkan Thomas Joverson Ginting Anggota DPRD karo menyebutkan kita akan kritisi terkait Pemkab Karo bagian Parawisata dan perizinan, apakah pengelolaan pemandian air panas Daun Paris ini sesuai dengan peraturan adakah izinya beroperasi dan izin bangunan yang tidak sesuai konstruksinya, “ujarnya penuh kecewa.
Saya minta Bupati Karo Terkelin Brahmana tertibkan SKPD nya yang terkait membidangi ini, jangan biarkan kalau perlu silahkan data semua pemandian mana yang melanggar aturan harus tertibkan, lebih bagus dibongkar seperti kata pak Dandim dari pada nyawa orang hilang begitu saja karena kelalaian pengusaha, ” pungkasnya.
Hadir dalam pengecekan lokasi Kapolsek Simpang empat AKP Nazrides Syarif, SH Danramil Simpang Empat Kapten Kav J.Surbakti, Kades desa Semangat Kec . Merdeka Muhammad Ahiyar Ginting, Sekcam Merdeka Oberlin Sembiring dan tokoh masyarakat desa Semangat.
(David)