Berita Tanah Karo.Olnewsindonesia,Selasa(10/07)
Wagio (58) warga Desa Surbakti Kecamatan Simpang Empat, Kabupaten Karo menjadi korban balap liar di wilayah hukum Polsek Simpang Empat persisnya di jalan umum Desa Gajah menuju Desa Ndokum Siroga pada minggu(08/07).
Korban terjungkal dari sepeda motornya saat dihantam kenderaan yang melakukan balap liar ketika melintas di jalan itu. Luka di sekujur tubuhnya terserempet aspal menjadi bukti bahwa balap liar di wilayah hukum Polsek Simpang Empat ini makan tumbal. Korban pun dilarikan ke RSU Kabanjahe untuk mendapatkan penanganan medis. Selasa (10/7)
Menurut keterangan beberapa warga di lokasi balapan liar tersebut, korban terjungkal usai ditabrak pengendara balap liar yang mengendarai kenderaan roda dua dengan mode (gaya) tidur. “Korban ditabrak dari belakang,” beber warga.
Wagio menerangkan bahwa kejadian naas yang menimpanya ketika hendak pulang bekerja dari Desa Rajapayung dengan mengendarai kenderaan R2 jenis Yamaha Jupiter BK 5798 XA yang dikemudikannya dihantam kenderaan pembalap liar dari belakang. “Saya berboncengan dengan Adi, kami terpental ke sebelah kiri,” katanya.
Menanggapi hal ini, Kapolsek Simpang Empat AKP Nazrides yang dihubungi wartawan melalui aplikasi WhatsApp miliknya, minggu (8/7) malam, awalnya menampik jika ada kejadian seperti itu. “Setelah di cek anggota ke lokasi dan ke Puskesmas, tidak ditemukan korban laka tersebut,” katanya.
Kapolsek tetap bersikukuh mengatakan tidak ada korban akibat ditabrak pebalap liar,Namun setelah wartawan mengirimkan video kejadian,Kapolsek mengatakan memang benar ada kejadian, namun ia bersikukuh bahwa korban tidak ada. “Setelah di cek TKP, tidak ditemukan (korban) dan di cek di Puskesmas juga tidak ada,” katanya melalui pesan whatsApp .
Setelah diberitahu bahwa korban sudah dirawat di RSU Kabanjahe,Kapolsek Simpang Empat mengatakan bahwa hal tersebut sudah ditangani Sat Lantas Polres Karo.
“Kalau sudah dirawat di RSU, berarti sudah ditangani unit Laka Polres lah, cek saja di Laka Satlantas Polres,” katanya.
Usai menulis itu, sang Kapolsek pun memblokir aplikasi Whatsapp wartawan.
Pelin Depari salah satu warga sangat menyesalkan tidak adanya tindakan aparat yang berwenang atau razia rutin yang dilakukan pihak Polsek Simpang Empat pada hari hari dan titik titik tertentu yang dianggap sering digunakan arena balap liar.
“Sudah berapa kali saya infokan tentang balapan ini,Saya sering katakan jangan nantinya ada korban dan sekarang sudah ada jadi korban,” kesalnya.
Akibat peristiwa ini, kata M. Ginting (45) warga Desa Gajah, berharap pihak kepolisian agar menindak tegas aksi balap liar ini karena mengancam nyawa bagi pengguna jalan “Polisi harus menindak tegas pembalap liar itu, karena akan sangat mengancam nyawa masyarakat setempat dan Pengguna jalan lainnya,” Ujar Ginting
(Dasa)