Berita Karo.OLNewsindonesia,Selasa(08/01)
Bupati Karo Terkelin Brahmana SH dan Wakil Bupati Karo Cory Sriwaty Br Sebayang bersama anggota DPRD Sumut tinjau pembangunan jalur evakuasi jalan tembus Karo-Langkat yang sedang dikerjakan dan sudah mulai ramai dilalui masyarakat menuju objek-objek wisata di Kabupaten Karo, Senin (07/01) 2019.
Dalam peninjauan itu, anggota DPRD Sumut dari Komisi D diwakili Drs Baskami Ginting dari Fraksi PDIP dan Leonard Samosir dari Fraksi partai Golkar, sedangkan pihak Pemkab Karo turut hadir Kepala Bappeda Kabupaten Karo Ir. Nasib Sianturi, Camat Namanteran Dwikora Sitepu, anggota DPRD Karo Thomas Joverson Ginting dan 16 kepala desa se – Kecamatan Namanteran.
Dikesempatan itu, anggota DPRD Sumut Baskami Ginting mengatakan bahwa pihaknya menyambut baik pembangunan jalan yang sedang dilaksanakan penyelesaiannya. “Dan untuk melengkapi pembangunan jalan tembus Karo-Langkat itu belum sempurna sebagai infrastruktur jalan kalau drainasenya belum ada, begitu juga Lampu Penerangan Jalan Umum (LPU), ini pun akan kita perjuangkan anggaran pembangunannya supaya ditampung di P-APBD Provsu 2019 mendatang, mengingat APBD induk sudah disahkan,†sebutnya.
“Perjuangan kita tidak sia-sia, yang telah bersusah payah bersama Pemkab Karo memperjuangkannya hingga ke pihak Balai Besar Taman Nasional Gunung Lauser (BBTNGL) dibawah naungan UNESCO, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI di Jakarta termasuk ke Dinas Kehutanan Provinsi Sumatera Utara di Medan,†ujarnya.
Pembangunan jalan tembus Karo-Langkat, monumental bagi Komisi D sekaligus hadiah untuk masyarakat Sumut. Perjuangan Komisi D terhadap jalan tembus Karo-Langkat sudah bertahun-tahun dilakukan, yang akhirnya disetujui Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan melalui surat izin pinsip yang diberikan menteri dengan sejumlah persyaratan berupa kajian akademik.
Ini juga merupakan perjuangan semua pihak di Provinsi Sumut, baik itu DPRD Sumatera Utara maupun Pemprovsu melalui Dinas Bina Marga dan Bina Konstruksi, Pemkab Karo, Pemkab Langkat dan juga dukungan dari Balai Besar Taman Nasional Gunung Leuser (TNGL) serta Ikatan Cendikiawan Karo (ICK), karena jalan tembus sepanjang 5,362 KM sangat urgen bagi masyarakat khususnya Sumut. “Apresiasi juga kepada Bupati Karo, Terkelin Brahmana yang sangat progresif memperjuangkan jalan tersebut,†ujar Wakil Ketua Komisi D DPRD Sumut, Baskami Ginting .
Sebagai putra Karo, saya merasa bertanggung jawab memperjuangkan kepentingan masyarakat Karo, meski daerah pemilihan (Dapil) saya bukan Dapil Sumut 1, yakni, Karo, Dairi, Pakpak Barat, namun saya mempunyai tanggung jawab moral untuk memajukan Karo sebagai daerah asal saya.
“Karo harus maju dan berkembang serta memiliki banyak akses jalan keluar dan masuk sebagai jalur alternatif sekaligus sebagai jalur untuk mengurai kemacetan lalulintas Medan-Karo yang akhir-ahir ini menjadi sorotan berbagai elemen masyarakat,†katanya.
“Untuk lebih memajukan daerah ini (Karo), sekaligus mendukung pembangunan Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Danau Toba, langkah kita tidak berhenti disini, tetapi selanjutnya kami anggota DPRD Sumut akan fokus memperjuangkan jalan tol Medan-Berastagi,†tegas Baskami Ginting.
Selain itu, sambung Baskami Ginting, kita bersama Pemkab Karo dan Pemkab Deliserdang akan memperjuangkan jalan alternatif lain yakni desa Serdang Kecamatan Barusjahe (Karo) – Desa Rumah Liang Kecamatan STM Hulu (Deliserdang), hanya sekitar 3 Km lagi yang belum dibuka karena berada dikawasan kehutanan, namun selebihnya sudah dibuka, yang awal pelaksanaannya sudah dimulai dan terlaksana melalui kegiatan Tentara Manunggal Membangun Desa (TMMD) tahun 2017 dan selanjutnya dilanjutkan lagi melalui Karya Bhakti TNI AD tahun 2018,†ungkap Baskami Ginting.
Menjawab pertanyaan wartawan soal kemungkinan pelebaran jalan alternatif itu, anggota DPRD Sumut Leonard Samosir dari Farkasi Partai Golkar mengatakan, tidak bisa lagi diperlebar, karena janji kitapun waktu itu dengan Kementerian Kehutanan RI dan pihak Unesco hanya yang penting bisa dilalui, itu saja.
“Karena yang bertanggung jawab tidak hanya Indonesia saja, tetapi dunia. Untuk itu saya menghimbau kepada Dinas Kehutanan Pemprovsu supaya segera membentuk pos penjagaan hutan melalui UPT nya untuk menjaga kelestarian hutan yang berada di kawasan TNGL, termasuk masyarakat Karo dan Langkat, harus berperan aktif menjaga hutan yang ada dikawasan ini, supaya jangan dirusak pihak-pihak yang tidak bertanggungjawab, karena memperjuangkan jalan tembus Karo – Langkat itu cukup lama proses memperjuangkannya,†ujar Leonard Samosir.
“Kita juga sudah menghimbau masyarakat supaya memanfaatkan jalur ini, karena bagi masyarakat yang berada di Langkat sudah bisa mempersingkat jarak menuju Tanah Karo yang ingin berwisata maupun mengunjungi keluarga di Karo,†ujar Leonard dan Baskami.
Disela-sela kunjungan ke jalan tembus Karo-Langkat, Bupati Karo Terkelin Brahmana didampingi Wakil Bupati Karo Cory S Sebayang mengatakan pihaknya menyambut baik proyek peningkatan jalan tembus Karo-Langkat, karena sudah dapat dilalui berbagai jenis kenderaan untuk berwisata ke Kabupaten Karo maupun sebaliknya.
“Terbukti menjelang tahun baru 2019 kemarin jalan Medan Berastagi sudah berkurang tingkat kepadatan lalulintasnya, tidak seperti tahun-tahun sebelumnya yang macet total jelang tutup tahun,†ungkapnya.
Bupati juga mengucapkan terimakasih kepada DPRD Sumut khususnya komisi D yang tidak jenuh-jenuhnya memperjuangkan pembangunan jalan tembus itu hingga ke Pemerintah Pusat dan Unesco. Begitu juga kepada Pemprovsu dan Ikatan Cendikiawan Karo (ICK). Saya selaku Bupati Karo mengucapkan terimakasih kepada Pemprovsu yang telah menampung anggaran pembangunan jalan alternatif Karo-Langkat melalui APBD Sumut tahun 2018 sebesar Rp.14 Miliar lebih,†ujar Terkelin Brahmana dan Cory Sebayang .
(David )