Hipotesa Penyebab Listrik Padam Total [Black-out] Di Jazirah Utara Pulau Sulawesi Desember 2024

Kolom Opini, Berita Online Indonesia Di Online News Indonesia, www.olnewsindonesia.com

Rabu sebelas Desember 2024, sejak pukul dua siang lewat lima menit, sistem tenaga listrik (STL) di jazirah utara Pulau Sulawesi, telah alami kondisi Padam Total [selanjutnya disingkat Damtal]. Atau dalam bahasa Inggris: Black-out. Sampai hari ini belum ada kejelasan apakah penyebab sebenarnya dari peristiwa itu. Informasi resmi dari PT. PLN yang melayani pelanggan di Sulawesi Utara dan Gorontalo [selanjutnya disingkat PLN SulutGo] diberikan terlalu ‘umum’; kurang rinci, sehingga menimbulkan dugaan spekulatip yang justru merugikan kewibawaan institusi milik negara, tersebut. Bahkan informasi resmi PLN Sulutgo, berbeda dengan infomasi ‘tidak resmi’ yang beredar di media sosial ‘WhatsApp’ yang bersumber dari dalam tubuh PLN Sulutgo, yaitu dari Pusat Pengatur Sistem Tenaga Listrik [STL] PLN Sulutgo.

Artikel ini menyatukan informasi resmi dan tak resmi itu; serta informasi yang beredar di kalangan rakyat banyak. Disatukan menjadi suatu rumusan permasalahan. Permasalahan itu diuraikan menggunakan metode Ilmu Teknik [Teknologi] Tenaga Listrik. Atau dalam bahasa ‘keren’ nya; artikel ini berisi ‘problem-solving’.

Screen Shot Informasi Dari PLN
Screen Shot Informasi Dari PLN

Namun menyadari keterbatasan data dan informasi yang dimiliki penulis; maka penyelesaian atau solusi daripada masalah sebab-musabab Damtal, barulah pada tingkatan ‘Dugaan Sementara’ atau Kesimpulan Sementara atau Hipotesa. Suatu Hipotesa yang masih perlu diuji kebenarannya dalam suatu forum Ilmiah yang menghadirkan Operator STL PLN SulutGo dan Inspektur Ketenagalistrikan Kementrian ESDM RI.

Artikel ini tidak bermaksud untuk mendiskreditkan institusi PLN SulutGo. Karena Damtal, amat sangat tidak diinginkan dan tidak direncanakan oleh Operator STL manapun. Damtal adalah peristiwa yang lumrah terjadi. Dialami STL dimanapun di muka bumi ini. Artikel ini terutama dimaksudkan untuk menjelaskan, menerangkan peristiwa Damtal agar dapat dicegah terulang kembali sampai waktu tertentu. Misalnya sampai sampai tahun 2034, probabilita kejadian Damtal kurang dari 1 persen. Serta dipahami bahwa STL yang Andal dan Bermutu; selalu terkait erat dengan: kualitas personil operator, kualitas peralatan, kecukupan dana operasi dan perawatan; serta perencanaan sistem (rensis) yang perlu mendapat dukungan anggaran investasi korporat.

Kronologi Gelap Total

Itu hari Rabu, tanggal 11 Desember 2024. Dua minggu sebelum hari Natal. Damtal membuat seluruh daerah di Provinsi Sulawesi Utara dan Gorontalo, pada Rabu malam tanggal 11 Desember 2024; jazirah utara Pulau Sulawesi gelap total. Damtal terjadi sejak pukul dua siang lewat lima menit. Mengakibatkan berjuta-juta rakyat terhambat penghidupannya. Jalan-jalan terutama disekitar ‘pompa bensin’ macet. Ditambah lagi keributan akibat sistem telekomunikasi pompa bensin yang terganggu. Pelayanan pengisian bahan bakar minyak untuk kendaraan motor, terhalang oleh putusnya jaringan telekomunikasi. Pendek kata ‘roda kehidupan’ rakyat; terganggu hebat. Alami ‘disrupsi’.

Pada hari itu PLN SulutGo mengumumkan penyebab Damtal dengan sigap. Namun sayangnya isi berita tidak jelas dan tidak rinci. Menandakan adanya usaha menyembunyikan informasi. Menyembunyikan kebenaran. Padahal sesungguhnya informasi sumber gangguan telah dapat diketahui beberapa mili detik setelah gangguan mula pemicu Damtal, terjadi. Karena Teknologi Informasi dalam STL sudah maju. Sehingga sumber gangguan mula, dapat diketahui sesegeranya oleh peralatan Proteksi STL

Rele Proteksi STL modern selalu mempunyai fasilitas perekam gangguan [fault recorder]. 2. Sehingga saat terjadi gangguan mula –misalnya terjadi hubung singkat di sistem transmisi – maka Rele Proteksi akan segera memberi informasi kepada manusia/operator. Dimana lokasi gangguan. Misalnya di segmen transmisi diantara Gardu Induk (GI) Lopana dengan GI Lahendong 1 dan 2. Ataupun gangguan mula pemicu Damtal terjadi di dalam GI Lahendong 1 atau 2. Selain lokasi gangguan. Rele Proteksi juga akan memberitahukan jenis gangguan yang terjadi. Misalnya hubung singkat (atau lebih populer dengan istilah korsleting) satu fasa, atau dua fasa ataupun tiga fasa; dan jenis gangguan lainnya.

Pendek kata, Rele Proteksi sangat informatif dan tidak akan ber’bohong’. Tentu saja dengan beberapa pengecualian. Antara lain, Rele Proteksi bisa ‘berbohong’ bila ia dibohongi oleh alat-alat pendukungnya (misalnya trafo ukur arus dan atau trafo ukur tegangan). Rele Proteksi bisa saja tidak informatif (diam membisu) bilamana ‘mulut’nya sakit. Ringkasnya Rele Proteksi bisa saja tidak informatif dan berbohong; bila mana dia ‘sakit’ atau rusak sebagian. Apakah itu yang sebenarnya terjadi, sehingga PLN SulutGo seolah-olah ‘gagap’ menyampaikan sebab mula pemicu Damtal?

Sehingga rumusan masalah yang pertama adalah bahwa pada menit-menit pertama Damtal terjadi, PLN SulutGo tidak mengetahui secara pasti letak dan jenis gangguan, dikarenakan adanya kerusakan pada Rele Proteksi yang terpasang di lokasi terdekat dari titik gangguan mula. Sehingga Hipotesa Pertama adalah perlu perbaikan Rele Proteksi terkait; serta pemeriksaan seluruh Rele Proteksi yang terpasang di STL PLN SulutGo. Dari hasil pemeriksaan tersebut diperoleh diagnosa untuk kemudian dilakukan terapi berupa ‘penyembuhan’ pada Rele yang sakit dan atau penggantian Rele yang sudah rusak berat.

[Bersambung]