Cileungsi Bogor, OLNEWSINDONESIA.
Kurang cooperatifnya, para petugas medis Rumah Sakit Thamrin, membuat salah seorang warga, menderita isak tangis akibat anaknya meregang nyawa di Rumah Sakit Rawa lumbu bekasi saat di bawa ke ruang ICU . Seingga menghembuskan nafas terakhir di RS.
Peristiwa yang memilukan itu masih menyelimuti ibu korban, bernama Esti Wahyu Muji salah seorang kepala sekolah SDN 03 Babakan Desa Dayeuh Kecamatan Cileungsi Kabupaten Bogor kepada OLNEWSINDONESIA, melontarkan sikap kekecewaan terhadap petugas medis RS. Thamrin yang terkesan lamban penanganaan saat anaknya kritis dan di larikan ke Rumah Sakit Thamrin ” yach masih kesal dengan petugas medis kok, mengapa anak saya di terlantarakan begitu saja di ruang UGD, dari mulai pukul 04.00 (WIB) kamis pagi (6/7/2017) alasanya pihak Rumah Sakit Thamrin peralatan tidak lengkap, lantas saya di sarankan menyewa mobil ambulance dengan biaya 3,500,000,- namun saat itu mobilnya juga tak kunjung datang sedangkan anak saya kondisinya semankin kritis, alhasil saya tolak menggunakan mobil Ambulace tersebut dan berangkat ke Rumah Sakit Rawa Lumbu Bekasi, tutur Hesi dengan isak tangis.
Lanjutnya lagi kepada OLNEWSINDONESIA, saya tak menduga bahwa pelayanan Rumah Sakit semewah itu masih saja terbentur di perlatan bahkan terkesan tak cooperatif jika memang awalnya mereka tak menyanggupi mengapa anak saya di biarkan, yang parahanya paranya petugasnya selain judes mereka juga menurut saya kurang profesional kendati anak saya wafat di RS Rawa Lumbu tapi, setidaknya harus mendapat pelayanan optimal “yach saya hanya panik saja tapi mau di apa lagi anak sudah wafat,mudah mudah ke depan sejatinya rumah sakit swasta lebih bisa lebih cooperatif lagi menanganni pasien”terang warga Griya alam sentosa itu.
Hal senada juga di ungkapan Satrio yang tak lain teman rekan kerja esti saat mendampingi anaknya masuk ke Rumah sakit thamrin saat”yach saya menyaksikan sendiri betapa lambanya penangan rumah sakit thamrin karna kami disarankan menggunakan ambulance tapi ambulance akhirnya kami batalkan sebab waktunya terlalu lama sedangkan anak ibu esti sudah kritis,jujur kami kecewa dengan managemet rumah sakit terkesan berte tele”tandas satri sambil menjawab wawancara OLNEWSINDONESIA.
Karna itu tambahnya ia meminta agar jangan terjadi terulang hal yanh sama dengan pelayanan masyarakat,terlebih pengguna BPJS,atau tidak meminta pelayanan agar tak membedakan pelayanan sebab ini urusan nyawa bukan urusan komersil (uang). (LEO)