Jakarta OLNewsIndonesia. Banyak kalangan menilai 2018 sebagai tahun politik. Ada 171 pemilihan kepala daerah (Pilkada) di seluruh Indonesia. Untuk itu, menyongsong tahun 2018, Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin mengajak tokoh dan umat untuk mengembalikan fungsi agama sebagai pemersatu hubungan persaudaraan antar sesama manusia.
Pesan ini disampaikan Menag Lukman saat menjadi narasumber pada Live Talk Show Apa Kabar Indonesia Malam bertajuk Indonesia 2017: Jalan Berliku Merajut Kebangsaan di salah satu televisi nasional.
“Mari kita mengembalikan agama untuk menyatukan perbedaan. Bukan mengunakan agama untuk menjadikan kita saling menegasikan satu dengan yang lain, bahkan saling merendahkan,†pesan Menag di Jakarta, Minggu (31/12).
“Agama justru merangkul dan mengayomi. Agama justru membuat sesama kita, dengan keragamaan yang ada, lebih mengutamakan persamaan,†sambungnya.
Menag berharap, rumah ibadah, simbol agama, dan ritual keagamaan tidak dicampuri dengan aktivitas politik praktis. Menag juga mengajak umat beragama untuk terus menebarkan kedamaian yang menjadi esensi semaua agama.
“Bagaimana kedamaian bisa mewujud di antara kita. Apalagi ini tahun politik, maka akan semakin relevan dan urgen untuk semau kita menebarkan kedamaian di lingkungan kita masing-masing,†tuturnya.
Kepada generasi muda, Menag juga berpesan agar menggunakan energinya sebaik mungkin, untuk aktivitas yang  positif dan kreatif. Menurut Menag, jika belum bisa menebarkan kebajikan di lingkungan, setidaknya generasi muda dapat ikut menghentikan penyebaran berita negatif di media sosial.
“Kalau ada berita hoax yang tidak mencerminkan bangsa kita yang santun dan agamis, hentikan di kita. Kita tidak ikut menyebarlauaksn hal negatif,†ujarnya.
“Mudah-mudahan 2018 membuat kita sebagai bangsa yang jauh lebih beradab dan santun yang tetap menjaga persaudaraan. Dan, kita tetap mampu menjaga nilai agama di lingkungan kita masing-masing,†tuturnya.
Source : Kemenag