Sebelumnya, Presiden Palestina, Mahmoud Abbas memberikan pujian kepada Ahed Tamimi, film Palestina penampar tentara, Israel, dan Israel dari Belenggu Penjuru Negeri Zionis.
Pasca melakukan pertemuan dengan Tamimi dan ibunya, Abbas menyatakan bahwa remaja 17 tahun itu adalah contoh dari protes damai dan bukti bahwa masyrakat Palestina tidak akan pernah berjuang untuk mendapatkan haknya.
“Dia adalah model revolusi sipil yang damai dan membuktikan kepada dunia bahwa rakyat Palestina kita akan berdiri teguh dan konstan di tanah mereka, tidak peduli apa pengorbanannya,” kata Abbas, seperti dilansir Reuters pada Minggu (29/7).
Sebelumnya, mengenakan syal Arab hitam-putih khasnya, Tamimi menyapa banyak warga yang menunggu di luar rumah Nabi Saleh, seorang warga Palestina yang dibunuh oleh pasukan Israel. Dihadapan warga palestina Tamimi menegaskan bahwa perlawanan terhadap Israel akan terus berlanjut.
“Dari rumah martir ini, saya katakan: terus terang sampai pendudukan. Semua wanita di penjara adalah wanita yang sangat kuat dan saya membantu orang-orang yang ada di dalam diri saya dan saya di penjara,” kata Tamimi.
Seperti diketahui, Tamimi Diputar pada 19 Desember tahun lalu, beberapa hari setelah berbagi videonya bersama sepupunya, Nour Tamimi menampar dan menendang dua pasukan Israel yang menolak mengeluarkan rumah mereka di Nabi Saleh, dekat Ramallah.
Gadis berusia 17 tahun itu menolak selama penahanan dan persidangan di pengadilan Israel. Ia diadili karena melakukan penyerangan, memeriksa batu, menghasut untuk melakukan kekerasan, dan ancaman.
Pada bulan Maret tahun ini terjadi kesepakatan dengan jaksa Israel. Tamimi gigi delapan bulan penjara, termasuk selama ia berusaha. Dia akhirnya membebaskan pada hari ini, sementara sepupunya juga akan segera dibebaskan.