Berita Kabupaten Bogor, Ol News Indonesia, Minggu (29/07).
Aktivitas proyek pembanguna di kawasan perumahan The Samudera Residence, Desa Tajurhalang, Kecamatan Tajurhalang, membuat heboh. Warga dan sejumlah pengurus Paguyuban pun mengontrog kegiatan yang dilakukan oleh developer tersebut.
Kepada wartawan OL News Indonesia, salah satu warga, Irfan menerangkan. Proyek pembangunan perumahan yang dilakukan oleh developer merupakan pelanggaran. Pasalnya, pihak developer telah berjanji untuk mendahulukan pembanguna. Infrastruktur jalan pada cluster yang sudah dihuni.GERAM: Warga Ontrog Kantor Developer Perum The Samudra Residence, Pagi ini Minggu (29/07).
“Cluster Leopard, Rembow, Neontetra dan cluster lainnya masih butuh pengecoran jalan. Developwr sudah janji akan membangun jalan kami,” tukasnya.
Ia bercerita, upaya warga untuk mendesak developer bukan kali pertama dilakukan. Sebelumnya, gabungan paguyuban antara cluster sudah beberapa kali melakukan desakan dan pertemuan.Â
“Mereka (Developer,red) janji jika ada dana akan bangun jalan kami. Nyatanya malah membangun bangunan baru,” tukasnya.
Senada, Raihan mengaku akan membawa hal tersebut ke tingkat pusat. Selain itu, warga juga telah sepakat untuk melakukan serangkaian aksi lanjutan.
“Saya akan adukan ke pusat. Dan setelah ini kami akan akan terus berjuang sampai hak kami sebagai konsumen diberikan,” ucapnya.
Ancaman warga tersebut didasari atas kekecewaan. Hunian bersubsidi yang dijanjikan developer ternyata tak sesuai. Terlebih lagi, umumnya warga menghawatirkan ketiadaan tanggungjawab developer.
“Setelah semua rumah terjual mereka bisa saja kabur,” tegasnya.
Meskipun tak berhasil menemui developer, karena aktifitas perkantoran sudah tutup. Warga mengaku akan kembali melakukan aksi yang sama.
“Tadi masih ada aktifitas. Ternyata hanya setengah hari,” ucapnya.
Saat dikomfirmasi, Manajer Projek Perum The Samudra Residence, Suhendi belum memberikan jawaban. “No coment dulu,” singkatnya.
