Berita Karo, Berita Online Indonesia Di Online News Indonesia, www.olnewsindonesia.com
Seorang peserta Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) bernama Tenang Remayanti Br Sitepu, menceritakan pengalamannya saat ia berkunjung ke Kantor BPJS Kesehatan Cabang Kabanjahe untuk mengurus administrasi kepesertaan Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) orang tuanya yang sudah meninggal dunia. Ia merasa senang bisa berbagi pengalaman selama dirinya menjadi peserta JKN.
Tenang Br Sitepu mendaftarkan diri sebagai Peserta JKN untuk berjaga-jaga jika sewaktu-waktu ia atau anggota keluarganya mengalami sakit tiba-tiba. Dirinya mendaftarkan diri beserta keluarganya sebagai Peserta mandiri kelas tiga sejak tahun 2015. Beberapa waktu yang lalu, suaminya yang bernama Dimensi Sembiring Milala harus menjalani rawat inap selama tiga hari di RS Efarina Etaham Berastagi karena mengalami nyeri hebat pada bagian dadanya. Dimensi sampai tidak sanggup berjalan karena menahan rasa nyeri yang luar biasa.
Berdasarkan hasil pemeriksaan dokter spesialis penyakit dalam yang menanganinya, Dimensi didiagnosis mengalami gastroenteritis and abdominal pain yaitu infeksi dan peradangan pada dinding saluran pencernaan yakni pada lambung serta nyeri perut yang cukup serius. Menurut dokter, jika Dimensi tidak segera mendapatkan pelayanan yang tepat bisa menjadi permasalahan yang lebih serius, bahkan bisa mengancam nyawa seseorang. Beruntung Dimensi segera dilarikan ke rumah sakit oleh keluarganya agar mendapat pengobatan yang tepat. Dimensi juga mendapatkan tindakan ultrasonografi untuk memastikan kondisi saluran pencernaannya baik-baik saja.
“Tahun 2022 yang lalu suami saya pernah juga pakai JKN untuk operasi gigi. Kebetulan ada sedikit kerusakan pada giginya. Kalau saya pernah pakai ke Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) untuk penyakit-penyakit ringan seperti demam dan batuk pilek. Pernah juga waktu itu saya periksa mata, sampai dikasih kacamatanya juga gratis. Saat itu saya dan suami tak menyangka kalau alat bantu kesehatan bisa ditanggung juga oleh JKN,†ujar warga Desa Tanjung Mbelang, Kecamatan Tiganderket, Kabupaten Karo ini.
Wanita tersebut mengungkapkan bahwa banyak manfaat yang diperoleh karena sudah terdaftar menjadi peserta JKN. Ia tidak perlu khawatir mengeluarkan biaya yang banyak jika sewaktu-waktu mengalami sakit dan butuh pengobatan kerumah sakit. Selain itu, menurut Tenang pelayanan administrasi JKN sudah semakin baik dan ringkas dari waktu ke waktu. Dirinya merasa tidak direpotkan untuk mengurus berkas administrasi. Padahal dahulu, berdasarkan pengalamannya dari tahun ke tahun, jika berobat banyak berkas yang harus dipersiapkan seperti fotokopi Kartu Tanda Penduduk (KTP), fotokopi kartu keluarga dan yang lainnya.
“Sekarang lebih mudah jika mau berobat cukup tunjukkan Kartu Tanda Penduduk (KTP) atau Kartu KIS Digital yang terdapat pada Aplikasi Mobile JKN. Jika takut lama mengantri di fasilitas kesehatan ada juga fitur antrean online pada menu pendaftaran pelayanan di Aplikasi Mobile JKN yang disediakan oleh BPJS Kesehatan. Tak perlu khawatir lagi, cukup ambil antrean dari rumah saja. Kita jadi punya kepastian pukul berapa akan dilayani,†ujar Tenang.
Walaupun ia belum sempat mengurus autodebit ke bank untuk pembayaran iuran JKN, Tenang selalu berusaha untuk selalu ingat agar jangan sampai telat membayar iuran sebelum tanggal sepuluh setiap bulannya agar tidak terkena denda layanan jika sewaktu-waktu harus menjalani rawat inap. Tenang juga berharap agar seluruh masyarakat yang belum terdaftar menjadi peserta JKN agar tergugah hatinya untuk segera mendaftar. Agar seluruh masyarakat dapat turut serta dalam sistem gotong royong tersebut serta merasakan manfaat menjadi Peserta JKN.
“Saya rasa tidak rugi kalau kita daftar walau tidak sedang sakit. Anggap kita membantu biaya pengobatan bagi saudara-saudara kita yang mengalami sakit. Jika tidak demikian kapan lagi kita bisa membantu sesama. Semoga program ini dapat terus terjaga keberlangsungannya di negara kita ini,†kata Tenang tersebut menjelaskan.
(David)