Berita Jakarta, Berita Online Indonesia Di Online News Indonesia, www.olnewsindonesia.com
Memperhatikan dinamika perkembangan cuaca di Jakarta jelang akhir tahun 2022, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta melakukan koordinasi terkait rencana pelaksanaan Teknik Modifikasi Cuaca (TMC) bersama Wings Udara 1 Skuadron 2 TNI AU, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) dan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).
Kegiatan tersebut berlangsung di Lanud Halim Perdanakusumah, Jakarta Timur pada Selasa (27/12), siang.
Sebelumnya BMKG telah merilis akan adanya potensi cuaca ekstrem di Jakarta pada periode tanggal 25 Desember 2022 – 1 Januari 2023. Sebagai upaya kewaspadaan dan kesiapsiagaan, BPBD DKI melakukan koordinasi mengenai kemungkinan dilakukannya TMC di Jakarta.
“Berdasarkan hasil koordinasi dengan TNI AU dan BRIN, terdapat dua pola penanganan untuk TMC, pertama dengan ‘jumping process’ atau memprematurkan awan hujan untuk dicegat masuk ke wilayah Jakarta sehingga menjadi luruh dan hujan yang terjadi hanya sekadar gerimis. Kedua, dengan pola kompetisi yakni membakar bahan semaian garam dengan mengganggu pertumbuhan awan dengan cara menambah inti kondensasi,” ujar Kepala Pelaksana BPBD DKI, Isnawa Adji.
TMC hanya akan efektif dilakukan mulai pagi hari hingga sekitar pukul 17.00 WIB dengan hasil efektif akan terjadi dalam 4-15 jam ke depan. TMC dapat disiapkan untuk dilaksanakan di Jakarta, apabila sudah ada penetapan status siaga darurat oleh kepala daerah.
Terhadap hal ini, BNPB menyatakan kesiapan untuk melaksanakan TMC, dibantu oleh TNI AU, BRIN dan BMKG.
“Pada prinsipnya, Pemprov DKI Jakarta siap dan siaga menghadapi ancaman potensi bencana hidrometeorologi jelang pergantian tahun,” kata Isnawa.
Ditambahkan Isnawa, jenis pesawat CN 212 bisa membawa 800 kilogram bahan semaian garam dan penyebaran dilakukan secara manual. Sedangkan Cassa bisa memuat 2,4 ton dan butuh waktu dua jam mempersiapkan semaian dalam bentuk konsul-konsul serta Hercules bisa memuat minimal 5 ton bahan semaian garam.
210