Berita Karo, Berita Online Indonesia Di Online News Indonesia, www.olnewsindonesia.com
Beberapa bulan terahir kasus DBD (Demam Berdarah Dengue) di Kabupaten Karo meningkat sejak bulan April – Mei 2024 ada sekitar 95 orang terjangkit DBD, sehingga masyarakat perlu waspada dan berhati-hati dengan tetap menjaga kesehatan fisik, menjaga lingkungan dan menjaga Kesehatan serta menjaga keseimbangan asupan gizi serta menjaga kebersihan secara kontinu.
Diketahui bahwa DBD ini adalah sebuah penyakit yang disebabkan oleh virus dengue dan ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes Aegypti. Penyakit ini ditandai dengan demam dan disertai perdarahan. Dan bila tidak segera ditolong, dapat mengancam nyawa manusia.
Menurut Plt. Kadis Kesehatan Kabupaten Karo, dr. Jasura Pinem M. Kes, saat di konfirmasi awak media, Sabtu (25/05.2024) membenarkan perihal adanya peningkatan kasus DBD di Kabupaten Karo, agar kita bersama – sama mencegah penularan DBD sedini mungkin. Pihak Dinas Kesehatan Kabupaten Karo sudah menghimbau seluruh warga masyarakat dan para stackholder agar perduli dengan kebersihan dan kesehatan serta lingkungan masing-masing.
“Melihat dari situasi terkini maka kita dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Karo membentuk team dengan gerak cepat untuk melakukan penaggulangan DBD, melakukan rapat evaluasi dengan semua Kapus (Kepala Puskesmas) setiap 6 (enam) hari sekali melalui zoom. Bahwasanya menghimbau semua Puskesmas, RSUD, RSU Swasta, Klinik Swasta di seluruh Kabupaten Karo agar membuat spanduk pentingnya 3 M untuk pencegahan DBD,” ucap dr Jasura Pinem ini.
Lanjutnya lagi, rata – rata yang obname di seluruh fasilitas kesehatan ada sekitar 50 orang, sehingga kita saat ini fokus melakukan Fogging, dan menyurati para Pimpinan terutama ke semua Camat untuk menggalakkan 3M ( Menguras, Menutup dan Mengubur) karena gerakan 3 M ini sangat efektif mengurangi DBD dan kita melakukan pendataan setiap kasus yang timbul serta yang pastinya kita juga menghimbau semua Rumah Sakit agar bersiap, baik itu dari obat – obatan dan ruangan untuk mengantisipasi perlonjakan kasus,” terang Kadis Kesehatan ini.
(David)