Berita Karo.OLNewsIndonesia,Selasa(25/11)
Anggota DPR RI, Bob Andika Mamana Sitepu dari Fraksi Partai PDI Perjuangan mengaku akan berjuang semaksimal mungkin merealisasikan terwujudnya pembangunan Tol/Flyover Medan – Berastagi.
Bob Andika Mamana Sitepu yang dalam Pemilu Legislatif kemarin bertarung di daerah pemilihan Sumut III untuk DPR RI lebih jauh menekankan bahwa dia juga mengkritik Kementerian PUPR. Pasalnya, menurut Bob Abdika Mamana Sitepu, Kementerian PUPR kurang peka terhadap kondisi infrastruktur jalan Medan – Berastagi sebagai pintu gerbang bagian utara Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Danau Toba.
Hal itu diungkapkannya saat menggelar acara syukuran relawan atas tepilihnya Bob Andika Mamana Sitepu menjadi anggota DPR RI masa bhakti 2019-2024 dari Partai PDI Perjuangan, Selasa (26/11) 2019 di Jambur Rudang, Jalan Letjen Djamin Ginting Kabanjahe yang juga dihadiri Bupati Karo, Terkelin Brahmana, sejumlah pimpinan OPD Pemkab Karo, Kepala Desa Se Kab. Karo, tim relawan dari Sidikalang , Langkat dan Simalungun.
Perlu diketahui, lanjut Bob Andika Mamana Sitepu, bahwa Infrastruktur termasuk jalan Medan – Berastagi yang juga menjadi bagian dari program Metropolitan Medan Binjai Deliserdang dan Karo (Mebidangro) juga untuk kepentingan rakyat Sumatera Utara, dan ini adalah berhubungan dengan Komisi V DPR RI,”sebutnya.
Ini harus kita pahami dulu. Kabupaten Deliserdang, Simalungun, Dairi, Pakpak Barat, Samosir, Humbahas, Tobasa, Taput, dan sejumlah Kabupaten /kota dari Aceh Tenggara, Aceh Tengah dan Aceh Selatan serta masih banyak lainnya. “Nah, ini seharusnya menjadi pertimbangan Kementerian PUPR, jangan biarkan rakyat Sumut dan Aceh terus-terusan trauma bila saat melintas di jalur yang semakin padat itu terjebak kemacetan parah, baik siang maupun malam hari,†ucapnya.
Dia juga menyayangkan dimana sejumlah kepala daerah kawasan utara Danau Toba dan masyarakatnya selalu kompak. Sedangkan Kabupaten Karo yang sudah merintis pengusulan wacana pembangunan Tol itu sudah cukup bagus, namun disisi lain, kita terus ribut dan bertikai, akhirnya pembangunan berskala Nasional tertinggal.
“Kuncinya kita harus bersatu, kompak dan kuat. Jadi mari kita hentikan pertikaian. Dukung Bupati Karo menuntaskan sisa masa jabatannya 1, 5 tahun lagi. Nanti dalam Pilkada rakyat diberikan lagi kesempatan memilih pemimpinnya. Saya siap fasilitasi pembangunan Kabupaten Karo ke kementerian terkait di pusat,†ujarnya.
Tidak ada alasan Kementerian PUPR tidak membangun jalan Tol tersebut, sebab jalan itu sudah emergency, kondisi jalan berkelok-kelok, sering rusak, dan bertebing-tebing tidak layak lagi di era zaman sekarang yang serba cepat dan praktis memacu peningkatan daya saing dan pembangunan di segala bidang,” imbuh Bob Andika.
Karena jalan modern itu memiliki multi dimensi ke sektor-sektor lainnya. Bagaimana bisa pertanian dan pariwisata kawasan utara KSPN Danau Toba bisa maju kalau jalannya tradisional, sering rusak dan macet parah,†kecam Bob yang duduk di Komisi V DPR RI sekaligus sebagai mitra Kementerian PUPR dan Kementerian Perhubungan tersebut.
Sementara Bupati Karo Terkelin Brahmana SH sambutannya secara singkat mengatakan, Saya selaku tamu undangan, mengucapkan selamat kepada Bob Andika atas terpilihnya menjadi anggota DPR RI semoga dengan adanya Putra Karo duduk di Senayan dapat membantu terobosan-terobosan demi percepatan pembangunan Kabupaten Karo, khususnya pembangunan Tol Medan – Berastagi,†tutur Bupati.
“Menilik Perpres 62/2011 tentang program Metropolitan Mebidangro dan KSPN Danau Toba dengan Perpres No 49 Tahun 2016 membuktikan, amanah kebijakan Presiden RI Joko Widodo sebagai landasan payung hukum pembangunan Tol Medan – Berastagi sudah sangat jelas dan tegas, bahwa Kabupaten Karo masuk bagian ke dua Perpres itu,†tegas Terkelin Brahmana.
Pembangunan infrastruktur berskala Nasional di jalan Medan – Berastagi harusnya prioritas utama dan merupakan pilihan yang logis serta strategis dalam memacu daya saing dan juga mengatasi disparitas pembangunan antar wilayah dan kawasan, ucapnya sembari mengapresiasi Bob Andika Mamana Sitepu yang langsung ‘action’ menyuarakan mendesaknya Tol Medan – Berastagi.
Kemacetan yang luar biasa apalagi setiap akhir pekan, mulai dari gerbang keluar Medan, Simpang Selayang dan Pancur Batu, Sibolangit sampai Berastagi, dengan kondisi ini para wisatawan sering mengurungkan niat dan berbalik arah kembali ke Medan. Kemacetan di titik-titik itu tidak akan berkurang lagi justru kedepan akan semakin parah seiring bertambahnya berbagai jenis moda transportasi yang begitu pesat, sementara lebar badan jalan sudah sangat terbatas, “paparnya.
(David)