Berita Jakarta, Berita Online Indonesia Di Online News Indonesia, www.olnewsindonesia.com
Warga Kampung Jagaita yang hidup berdampingan dengan Sungai Cipamingkis sedang panik dan khawatir karena abrasi yang terjadi di kawasan pemukiman rumah warga yang tinggal di bantaran aliran Sungai Cipamingkis.
Dengan dasar rasa kekhawatiran akan abrasi yang bisa tiba-tiba datang dan membuat longsor dan menghanyutkan rumah ataupun memakan korban jiwa, maka warga RT 02 / RW 06 Kampung Jagaita Desa Jonggol spontan mengadukan kepada Kecamatan untuk minta solusi cepat.
Menurut M Kawah salah satu tokoh masyarakat Kp Jagaita mengatakan ada lebih dari 9 rumah yang terancam hanyut, kalau abrasi sungai Cipamingkis tidak segera di atasi secara tepat dan tepat. Mengingat air yang naik tiba-tiba akan membuat tanah menjadi labil.
Kawah pun menjelaskan , sudah memohon ke Pemerintah Daerah melalui Muspika Jonggol, bahkan sudah mengajukan proposal tetapi selalu ditolak, ujar Kawah. Akan hal ini dirinya bersama sama warga berinisiatif akan melakukan unjuk rasa damai, biar didengar keluhan kami.
“Kami hanya memohon supaya keluhan Kami di perhatikan, jangan sampai sudah terjadi musibah, baru diperhatikan.”
“Bila apa yang Kami sampaikan hari ini tidak ada respon dengan batas waktu yang ditentukan belum juga ada tanggapan, Kami warga kp jagaita akan melakukan aksi demo ke pihak Muspika dan pemerintah daerah ” ujar Kawah yang merencanakan demo ditanggal 25 Juli 2022.
Mendengar kabar warga akan mendatangi Kecamatan untuk unjuk rasa, Kades Jonggol, H Yofi M Safri SE turun tanggan untuk menenangkan warganya
“Saya prihatin sekali setelah mendengar keluhan warga, Saya melihat langsung kondisi dari abrasi itu,” ungkap Yofi prihatin.
Setelah diberikan penjelasan warga akhirnya mau berdialog.
“Alhamdulilah Warga mau di ajak berdialog, dan Saya akan mempasilitasi keluhan warga Saya ke pihak Muspika Jonggol, pemerintah daerah dan stakeholder supaya bisa membantu keluhan warga saya,” kata Kades Yofi.
JNR
