Ketua Komisi 3 DPRD Kab Bogor, Tuti Alawiyah Ingatkan 2 Hal Terkait Musim Penghujan Dan Hotel Sayaga

BERITA, BOGOR170 Views

Berita Cibinong, Berita Online Indonesia Di Online News Indonesia, www.olnewsindonesia.com

Hal Pertama Terkait Memasuki Musim Penghujan Waspada Tanah Longsor Dan Banjir

Memasuki bulan yang berakhiran ber ber ber, Tuti Alawiyah, Ketua Komisi 3 DPRD Kabupaten Bogor mengemukakan pernyataan mengingatkan kepada masyarakat Kabupaten Bogor, melalui whatsapp kepada Online News Indonesia (OLNewsindonesia) pada Rabu (23/8/22), untuk mewaspadai bahaya tanah longsor maupun banjir yang bisa terjadi sewaktu-waktu karena curah hujan yang tinggi.

Menurut Tuti, mitigasi bencana sangat penting agar bencana tidak menyebabkan korban jiwa dan harta benda. Apalagi Kabupaten Bogor yang secara geografis banyak daerah yang rawan banjir dan longsor. Dirinya berharap Kabupaten Bogor sudah mulai mapping berdasarkan kejadian yang sebelumnya pernah terjadi, sehingga tidak terulang kembali.

“Setiap desa harus punya pemetaan daerah yang rawan bencana banjir dan longsor. Desa juga harus punya alarm dini potensi bencana. Juga harus punya titik evakuasi dan penampungan, ” ungkap Tuti

“Ini soal nyawa warga Kabupaten Bogor. Kewaspadaan, kerjasama dan mitigasi yang tepat adalah kunci penting dalam menghadapi potensi bencana.ungkap Tuti bahwa hai ini butuh kerja bareng,” jelas Tuti.

Hal itu dimaksudkan agar aparat desa sudah bergerak memberitahu dan mengajak warga untuk meninggalkan daerah rawan banjir dan longsor untuk kemudian berlindung ditempat amat atau dititik penampungan. Dengan demikian potensi korban jiwa dan harta benda bisa diminimalisir.

Hal Kedua, Hotel Sayaga , milik BUMD Kab Bogor

Terkait banjir yang beberapa kali melanda perumahan disekitar hotel Sayaga milik BUMD Sayaga Kabupaten Bogor, disinyalir akibat pembangunan hotel tersebut, Tuti Alawiyah menanggapi bahwa dirinya yakin pembangunan Hotel Sayaga sudah melalui kajian yang komprehensif, termasuk soal Amdalnya. Jadi harusnya tidak ada dampak negatifnya sebagai sebuah hotel.

“Terjadi banjir di sekitar hotel adalah fakta yang tidak terelakan dan tidak perlu diperdebatkan apalagi saling salah menyalahkan, tinggal cari solusinya saja. Bagaimana agar banjir tidak lagi terjadi di perumahan sekitar hotel, ini yang harus dilakukan segera” ungkap Tuti.

“Banjir yang terjadi hemat Saya, lebih karena proses pembangunan, yang mungkin menyebabkan terjadinya sendimentasi atau material sisa yang menutup saluran air. Ini perlu segera dibersihkan dan dinormalkan kembali. Saya minta pihak Sayaga lewat kontraktor pembangunan hotel segera melakukan pengerukan dan perbaikan saluran air yang mampet dan menyebabkan banjir” jelas Tuti.

Menurut Tuti, dalam setiap proses pembangunan pasti ada dampak yang harus dimitigasi karenanya harus melalui kajian dan memiliki perijinan yang lengkap. Kekurangan dalam proses pembangunan harus diperbaiki.

Joner